Mengenal ABS pada Sepeda Motor, Cara Kerja dan Perawatannya

Image title
5 November 2021, 12:18
Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Sistem ABS pada motor membantu mendeteksi saat roda mengunci. Sistem tersebut menjaga keamanan pengendara,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). WIMA menargetkan penjualan sepeda motor listrik dengan 85 persen komponennya produksi dalam negeri dan baru saja diekspor ke Senegal tersebut sebanyak tujuh ribu unit hingga akhir 2021.

Beberapa sepeda motor dilengkapi dengan sistem pengereman ABS atau Anti-lock Brake System. Sistem ABS berfungsi untuk mengunci roda saat melakukan pengereman mendadak (panic brake) saat pengendara akan menginjak atau menarik rem secara keras.

Ada beberapa kelebihan sistem ABS, salah satunya adalah membuat pengendara dapat menjalankan pengereman tanpa menyebabkan roda terkunci saat proses pengereman yang berlebihan.

Simak pembahasan mengenai sistem ABS berikut ini.

Pengertian ABS

Apa itu ABS pada motor? Anti-lock Brake System (ABS) adalah sistem pengereman yang dikontrol secara hidrolik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berguna untuk mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper.

ABS berfungsi untuk mencegah rem mengunci (locking) pada saat pengereman mendadak yang berpotensi mengakibatkan roda tergelincir (slip). Penjelasan tersebut bersumber dari buku “Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor” oleh Dr. Supriyadi dan Panjang Triyono, S.T., M.Eng.

Cara Kerja Rem ABS

Melansir laman resmi Suzuki, sistem ABS pada kendaraan bermotor dilengkapi dengan beberapa komponen yang mempengaruhi cara kerjanya. Sensor pada ABS dapat membantu mendeteksi saat roda mengunci.

Kemudian, modulator secara otomatis akan menerima sinyal saat hal itu terjadi. Akibatnya, piston rem dalam motor akan mengendurkan tekanan pada minyak rem dari kaliper. Tekanan piston rem akan kembali normal ketika penguncian pada roda motor berkurang.

Peningkatan pada minyak rem terjadi sekitar 15-50 kali per detik yang dipengaruhi oleh fitur ABS. Sehingga, ketika mengerem motor mendadak, roda tidak mengunci. ABS secara otomatis membuat piston melepaskan tekanan ke titik normal, kemudian menekan piston pada roda hingga kecepatan roda berkurang dan bisa berhenti.

Proses dari titik normal ke penguncian/pengereman terjadi sangat cepat. Hasilnya, sepeda motor akan lebih mudah dikendalikan dan jarak antara pengereman lebih efektif sehingga mengurangi tingkat kecelakaan.

Merujuk pada buku “Chassis Kendaraan Ringan” oleh Febrian, dkk., kontroler pada sistem rem berfungsi untuk menjadi pengendali lalu mengolah data dari sensor kecepatan yang terdapat pada roda kendaraan.

Unit hidrolik pada rem ABS terdiri dari solenoid valve, pompa, reservoir, dan accumulator. Solenoid valve berfungsi mengubah posisi anchor berdasarkan output dari ABS control module. Saat rangkaian penghasil tekanan terbentuk, minyak rem dan kaliper akan mengalir menuju reservoir dan tekanan rem menurun.

Pompa akan mengalirkan minyak rem ke accumulator tempat penyimpanan rem sebelum dikembalikan ke master silinder. Ketika rangkaian penahan bekerja, saluran kaliper terputus dan tekanan minyak pada kaliper bekerja pada keadaan konstan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...