Mengenal Sejarah, Makna, dan Properti Tari Merak

Dwi Latifatul Fajri
11 November 2021, 16:27
Tari Merak
Batang/Jateng/Roza/Jumadi/berita.batangkab.go.id

Tari Merak berasal dari kota Bandung, Jawa Barat yang diciptakan oleh Rd. Tjetje Somantri pada tahun 1955. Kemudian tarian ini dikemas ulang oleh Irawati Durban Ardjo tahun 1965. Tarian ini diperkenalkan pertama kali di acara Konferensi Asia Afrika dalam acara resepsi di Bandung tahun 1955.

Tari Merak melambangkan gerakan dari burung merak. Kesenian ini terinspirasi dari burung merak jantan yang ingin memikat burung merak betina. Penari berjumlah 6 sampai 10 orang perempuan memakai selendang yang diikatkan di pinggang. Kain tersebut lalu dibentangkan menyerupai sayap burung merak.

Advertisement

Penari memakai mahkota yang berbentuk kepala burung merak. Tarian ini menceritakan kehidupan burung merak seperti keindahan, keanggunan, dan gerak-gerik yang lincah.  Ciri khas tari Merak ini dilihat dari kain dan baju yang menggambarkan burung Merak. Ada juga selendang yang dipenuhi payet dan mahkota berbentuk kepala burung merak.

Tarian ini dibawakan penari perempuan dan alat musik gamelan sebagai musik pengiring. Tari Merak menjadi pertunjukan kesenian untuk menyambut tamu, acara pernikahan, acara adat, dan memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional.

Properti Tari Merak

Properti tari merak terdiri dari tiga bagian antara yaitu kepala, badan, dan bawah. Kostum tarian ini menggambarkan bentuk dan bulu burung merak.

Ada 3 bagian properti tari merak yaitu bagian kepala, badan, dan tangan. Kostum penari memakai asesoris siger dari bahan kulit sapi yang ditatah, diberi cat, warna keemasan, dan hiasan payet yang terbuat dari manik-manik.

Mengutip dari jurnal Bentuk Visual Kostum Tari Merak Jawa Barat Karya Irawati Durban Ardjo, bagian kostum tari merak yaitu:

1. Siger (mahkota)

Siger digunakan di atas kepala yang memiliki bentuk seperti burung merak. Ada bagian jambul memanjang seperti paruh burung merak. Bahan yang digunkan untuk membuat siger terbuat dari kulit sapi yang ditatah dan diberi warna. Ada juga warna hijau, putih, kuning, dan payetnya warna emas.

2. Susumping

Susumping dilekatkkan di bagian tengah dengan cara disisipkan. Susumping merupakan asesoris garis-garis dekoratif yang menciptakan motif bulu merak. Susumping dibuat memakai bahan kulit sapi yang warnanya hijau muda, perak, hijau tua, dan kuning keemasan.

3. Giwang (anting)

Penari wanita memakai giwang di bagian telingan. Cara memakai giwang yaitu dijepitkan di daun telinga bawang. Anting berbentuk lingkaran dan memiliki garis-garis lengkung. Bentuk anting seperti bunga yang diberi permata dan warnanya keemasan.

4. Kelat bahu

Kelas bahu digunakan di bagian lengan penari. Kelat bahu memiliki garis lengkung dan garis dekoratif. Hiasan kelat bahu menyerupai burung merak dari bahan kulit sapi.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement