9 Manfaat Cabai untuk Kesehatan serta Efek Sampingnya
Penggunaan cabai sebagai bahan makanan dapat ditemui dalam berbagai hidangan Indonesia. Cabai berperan menambah rasa dalam olahan makanan pedas khas Indonesia, seperti ayam taliwang dan balado.
Selain lezat dikonsumsi, cabai mengandung sejumlah manfaat kesehatan. Beberapa manfaat cabai antara lain mencegah penyakit radang, menurunkan kolesterol darah, dan membersihkan hidung tersumbat. Khasiat tersebut dijelaskan dalam buku The Food Bible.
Cabai juga digunakan sebagai obat alami untuk masalah pencernaan pencernaan dan meningkatkan metabolisme, sehingga dapat berguna untuk mengontrol berat badan dan dapat membantu penderita diabetes.
Berdasarkan buku Ensiklopedi Cabai, cabai mengandung vitamin C yang baik untuk kekebalan tubuh. Dalam buku tersebut dijelaskan beberapa manfaat cabai sebagai berikut.
1. Menjaga kesehatan jantung
Studi dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan, orang yang makan cabai secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Para peneliti menganalisis diet dan catatan kesehatan dari sekitar 22.000 orang yang tinggal di Italia selatan dan memantau selama sekitar delapan tahun.
Orang yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu, memiliki sepertiga kemungkinan lebih untuk meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan cabai pedas.
Cabai memiliki efek panas dari senyawa yang disebut capsaicin. Ini dapat membantu meredam peradangan dan proses berbahaya lainnya yang terlibat dalam penumpukan plak lemak di arteri.
2. Membantu menurunkan gula darah
Konsumsi cabai membantu menurunkan detak jantung dan mengurangi jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengontrol gula darah. Menurut peneliti Sibella King dalam News-medical.net, manfaatnya mungkin lebih terasa bagi mereka yang memiliki diabetes terkait gaya hidup.
Peserta studi mengonsumsi 30 gram pasta cabai ke dalam makanan mereka setiap hari. Selama penelitian, mereka diminta untuk mengamati "diet hambar" selama satu minggu, diikuti dengan "diet cabai" pada minggu kedua.
Pada setiap kunjungan, peserta akan menjalani tes darah puasa mereka untuk glukosa, kolesterol dan insulin dan melakukan beberapa pengukuran tekanan darah. Hasilnya, makan cabai bermanfaat untuk mengendalikan gula darah mereka dan mungkin mengarah pada pengurangan faktor risiko kardiovaskular.
3. Membunuh sel kanker
Menurut penelitian dalam jurnal Future Oncology, capsaicin telah terbukti memiliki peran sebagai penekan tumor untuk kanker prostat. Capsaicin berpotensi menekan pertumbuhan sel karsinoma prostat manusia secara in vitro dan in vivo.
Studi lain dalam Cancer Research menemukan bahwa capsaicin menghambat pertumbuhan sel kanker prostat pada tikus dan membiarkan sel-sel sehat tidak terluka. Menurut Kementerian Kesehatan, insiden kanker prostat rata-rata adalah 7,2 per 100.000 pria per-tahun di Asia.
4. Penghilang rasa sakit
Manfaat cabai sebagai penghilang rasa sakit merupakan efek dari pelepasan endorfin. Saat mengonsumsi cabai, endorfin dilepaskan sehingga rasa sakit dapat hilang. Beberapa rasa sakit yang dapat diredakan oleh cabai adalah herpes zoster, bursiti, neuropati diabetes, dan kejang otot pada bahu.
Capsaicin yang terkandung dalam cabai bekerja sama dengan reseptor rasa sakit sehingga muncul sensasi rasa panas yang membuat ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit.
5. Melegakan hidung tersumbat
Cabai dapat melegakan hidung tersumbat karena mengandung capsaicin. Konsumsi makanan pedas adalah cara alami untuk membuka saluran hidung dan membuat lendir mengalir. Rasa pedas membantu meredakan nyeri sinus, mengurangi peradangan dan melepaskan lendir yang tersumbat.
6. Menurunkan berat badan
Capsaicin berperan dalam manfaat cabai untuk menurunkan berat badan. Senyawa ini dipercaya mampu mengurangi asupan kalori. Penelitian menunjukkan, 10 gram cabai merah mampu meningkatkan pembakaran lemak.
Namun, beberapa berpendapat cara ini tidak efektif dan perlu diteliti lebih lanjut.
7. Detoksifikasi
Cabai dapat membantu detoksifikasi gastrointestinal dalam mencerna makanan dan membuang zat-zat yang tidak terpakai oleh tubuh. Selain itu, cabai juga mampu meningkatkan pasokan nutrisi ke dalam jaringan tubuh.
8. Menjaga kesehatan kardiovaskular
Cabai dapat mengurangi kolesterol dalam darah dan level trigliserida. Sebuah penelitian dengan 27 partisipan memakan cabai selama empat minggu. Mereka dibagi menjadi dua grup, yaitu grup yang memakan cabai dan tidak memakan cabai.
Hasilnya, grup yang memakan cabai terbukti memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah, baik pada laki-laki maupun perempuan.
9. Menjaga kesehatan lambung
Manfaat cabai dapat mengurangi peradangan dan mengobati infeksi lambung. Makanan pedas dapat menenangkan usus dan menjaganya tetap sehat. Kandungan capsaicin masuk ke perut lalu merangsang produksi lendir lambung dan mempercepat pencernaan.
Namun, hindari makan cabai berlebihan karena proses mencerna makanan pedas dapat menyebabkan sakit perut dan kram.
Efek Samping Konsumsi Cabai
Menurut buku Medicinal Plants of South Asia Novel Sources for Drug Discovery, makan cabai bisa menyebabkan mulas, masalah pencernaan, nyeri dubur, dan masalah kulit. Kandungan capsaicin bertanggung jawab untuk mengikat reseptor rasa sakit dan menyebabkan sensasi terbakar yang hebat.
Seiring waktu, konsumsi cabai secara teratur dapat menyebabkan saraf nyeri tertentu menjadi tidak sensitif terhadap rasa sakit. Penderita masalah pencernaan tidak boleh makan cabai berlebihan karena menyebabkan gangguan usus.
Gejalanya meliputi sakit perut, sensasi terbakar di usus, kram, dan diare yang menyakitkan. Ini lebih sering terjadi pada orang dengan sindrom iritasi usus besar. Makan cabai dapat memperburuk gejala pada mereka yang tidak terbiasa memakannya secara teratur.