Mengenal 3 Genre Tari Bali yang Telah Diakui oleh Dunia Internasional

Image title
2 Desember 2021, 11:08
Tiga seniman membawakan Tari Condong dalam pagelaran tari Bali klasik di Tanah Lot Art and Food Festival #3, Tabanan, Bali, Sabtu (14/3/2020). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pelestarian seni budaya Bali sekaligus untuk membantu pemulihan
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc.
Tiga seniman membawakan Tari Condong dalam pagelaran tari Bali klasik di Tanah Lot Art and Food Festival #3, Tabanan, Bali, Sabtu (14/3/2020). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pelestarian seni budaya Bali sekaligus untuk membantu pemulihan pariwisata yang terpuruk akibat wabah COVID-19 atau Virus Corona.

Salah satu kandungan kekayaan di Indonesia adalah kekayaan manusia dalam bentuk budaya. Seni tari merupakan salah satu budaya yang dihasilkan dari pemikiran dan interaksi mansuia. Selain menyuguhkan keindahan dari lenggak lenggok badan, ada juga makna dari setiap gerakan.

Di antara tarian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke adalah tari Bali. Tarian ini memiliki keunikan karena tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain Pendet, Gambuh, Baris, Sanghyang dan Legong.

Advertisement

Tari Bali sebagian besar bermakna religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar acara keagamaan dengan beberapa modifikasi.

Tari Bali Mendapat Pengakuan dari Masyarakat Internasional

Perkembangan tari Bali ternyata tidak hanya diakui oleh masyarakat lokal, namun juga masyarakat internasional. Dalam konvensi Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda pada 29 November hingga 4 Desember 2015 di Windhoek, Namibia, UNESCO mengakui tiga genre tarian tradisional di Bali, Indonesia, sebagai Warisan Budaya Takbenda setelah diusulkan sejak 2011.

Di dalam konvensi tersebut yang diusulkan ada tiga bagian penting, antara lain: Wali (tarian sakral), Bebali (tarian semi-sakral/upacara) dan Balih-balihan (tarian untuk tujuan hiburan).

Mengutip buku Ensiklopedi Tari Bali karya I Made Bandem yang diterbitkan oleh Akademi Seni Tari Indonesia pada tahun 1983, tari Wali dan Bebali hanya dapat ditarikan di tempat dan waktu tertentu. Tari Wali dipentaskan di halaman bagian dalam pura dan tari Bebali di halaman tengah (jaba tengah). Sebaliknya tari Balih-balihan ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.

Dari ketiga genre tarian tersebut dapat diwakili oleh sembilan tarian. Oleh karenanya dengan menyaksikan tarian-tarian tersebut dapat menjadi representasi atas seluruh kehidupan masyarakat di Pulau Dewata.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement