Pengertian, Proses, dan Contoh Manajemen Risiko
Selain ketiga proses yang dijelaskan diatas, ada proses pendukung yaitu komunikasi, konsultasi, monitoring, dan review. Tujuan dari komunikasi dan konsultasi untuk mendukung kegiatan manajemen risiko dan mencapai sasaran yang tepat.
Sedangkan proses monitoring dan review bertujuan untuk perbaikan secara berkala. Proses monitoring ini berupa evaluasi dan pemeriksaan proses bisnis yang berjalan.
Komunikasi pada manajemen dan unit-unit perusahaan diperlukan untuk memahami kesadaran, budaya, dan kematangan risiko. Proses komunikasi ini dilakukan untuk mengatasi dan evaluasi penerapan manajemen risiko.
Tujuan Manajemen Risiko
Sosialisasi Manajemen Risiko
Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kemampuan individu dan organisasi, untuk memahami penting nya manajemen risiko.Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Tujuan kinerja perusahaan untuk memberi informasi yang berhubungan dengan peta risiko, pengembangan strategi, dan meningkatkan proses manajemen risiko.Sebagai Peringatan
Individu dan organisasi perlu berhati-hati untuk menghadapi risiko perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.Melindungi Perusahaan
Manajemen risiko bisa melindungi perusahaan, dari tingkat risiko yang berdampak pada proses pencapaian tujuan.Membantu Pembuat Kerangka Kerja
Kerangka kerja manajemen risiko bisa membantu menghambat proses bisnis dan fungsi dalam perusahaanMendorong Manajemen Proaktif
Tujuan manajemen proaktif, untuk mengurangi potensi risiko yang menjadikan manajemen risiko sebagai keunggulan kinerja perusahaan.
Contoh Manajemen Risiko
Manajemen risiko dibagi menjadi beberapa jenis yaitu risiko murni (pure risk) dan risiko spekulasi (speculative risk). Jenis risiko ini berhubungan dengan ketidakpastian (uncertainty), berikut penjelasannya:
Risiko murni (pure risk)
Risiko murni adalah ketidakpastian yang terjadi karena suatu kerugian. Hanya ada satu peluang merugi dan tidak ada peluang keuntungan. Risiko ini menimbulkan kerugian apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian dan keuntungan. Jenis risiko ini terjadi karena rugi atau break event. Contoh risiko yaitu kecelakaan, kebakaran, dan pencurian.
Risiko spekulasi (speculative risk)
Risiko ini berdampak pada 2 kemungkinan yaitu peluang mengalami kerugian atau mendapatkan keuntungan. Contoh risiko spekulasi yaitu investasi saham, mengikuti undian, dan lainnya.
Jenis-Jenis Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Operasional
Berhubungan dengan kegagalan karena proses internal seperti kesalahan sistem, faktor eksternal seperti bencana, dan kesalahan manusia. Manajemen risiko operasional ini perlu diambil langkah pencegahan untuk kapasitas produksi dan layanan.
Manajemen Hazard
Jenis manajemen hazard bisa menanggulangi kebangkrutan atau kerusakan perusahaan. Ada tiga jenis bahaya yang perlu diketahui yaitu bahaya umum, hukum, bahaya fisik, dan moral.
Contoh manajemen risiko ini seperti kecelakaan karyawan yang diakibatkan karena mesin rusak, korupsi dalam perusahaan, dan karyawan yang tidak melayani konsumen dengan baik.
Manajemen Risiko Strategis
Diakibatkan karena beberapa faktor yaitu risiko operasi, penurunan nilai aset, risiko kompetitif, dan risiko franchise. Manajemen ini berhubungan dengan pengambilan keputusan, sehingga muncul kemampuan strategi untuk pelaku bisnis.
Manajemen Risiko Finansial
Jenis manajemen risiko ini untuk memantau risiko dan melindungi hak laba, aset, entitas bisnis, dan properti. Jenis manajemen ini penting sebagai sumber daya perusahaan, serta tidak lepas dari nilai tukar mata uang.
Mengutip dari binus.ac.id, jenis manajemen risiko finansioal berhubungan dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, tingkat bunga, dan masih banyak lagi.
Manfaat Manajemen Risiko untuk Perusahaan
Manajemen risiko menjadi komponen penting untuk melindungi bisnis perusahaan. Manfaat manajemen risiko bagi perusahaan yaitu:
- Membantu perusahaan mencapai visi dan misi
Mengutip dari ocbcnisp.com, manajemen risiko bisa membantu perusahaan mencapai visi, misi, dan tujuan. Pada prosesnya, bisa mengurangi kesulitan sampai gagal mewujudkan visi dan misi.
- Mencegah perusahaan mengalami kolaps
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan bisnis perusahaan mengalami kebangkrutan. Faktor tersebut seperti pengelola finansial sampai kesalahan manusia. Manajemen risiko membantu perusahaan menghindari bangkrut dan keuangan.
- Membantu reputasi bisnis
Manajemen perusahaan bisa menjaga reputasi bisnis tetap terjaga. Selain itu perusahaan bisa bekerjasama dan membantu kepercayaan stakeholder.
- Meningkatan keuntungan perusahaan
Manajemen risiko bisa meningkatkan profit bisnis dan analisa pengelola sumber daya. Sehingga bisa mengurangi ancaman dan risiko.