Sejarah Pencak Silat, dari Metode Bela Diri Hingga Seni Tradisi

Image title
7 Desember 2021, 14:50
Sejarah Pencak Silat, dari Metode Bela Diri Hingga Seni Tradisi
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pesilat Adrian Rizki dari Banten (kanan) bertanding dengan Fawwaz Albasir (kiri) dari DKI Jakarta di arena Kejuaraan Nasional Pencak Silat 2019 di GOR Ciceri, Serang, Banten, Minggu (15/12/2019). Kejurnas yang diikuti 740 atlet silat dari berbagai daerah di Indonesia itu bertujuan mencari bibit-bibit pesilat unggul untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan silat Internasional.

Pencak silat merupakan bela diri asli nusantara. Seni bela diri tradisional ini memiliki pamor yang begitu luas baik secara nasional maupun internasional. Bahkan pencak silat cukup populer di beberapa negara, seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.

Dalam pencak silat terdapat unsur-unsur seperti menggunakan pukulan dan tendangan. Hingga kini pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati banyak orang terutama masyarakat Indonesia. Pamor pencak silat semakin berkembang berkat andil dari para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.

Advertisement

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dalam setiap laga, para atlet pencak silat diharuskan memiliki konsentrasi tingkat tinggi, dan pemikiran yang mendalam. Selain bela diri ada unsur seni, sehingga para penontonnya bisa menikmati setiap laga tanding pencak silat.

Seni tersebut hadir berkat pengaruh budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih, dan di Jawa Timur ada aliran PSHT, Perisai Diri.

Penampilan pencak silat selalu dilombakan dalam ajang empat tahuan nasional  di Indonesia, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.

Karena keharuman namanya, tepat pada tanggal 13 Desember 2019, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan ketetapan bahwa pencak silat menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).

Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang dipertandingkan dalam cabang olahraga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.

Sejarah Pencak Silat, Khazanah Bela Diri Nusantara

Sejarah pencak silat Indonesia sudah hadir semenjak abad ke-7. Pencak silat bermula dari perkembangan keterampilan suku asli Indonesia dalam berburu dan perang dengan menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement