7 Makanan Tradisional Jawa Ini Bermakna Istimewa

Image title
5 Januari 2022, 09:11
Lemper, salah satu makanan tradisional Jawa
eorder-bppbj.jakarta.go.id
Lemper, salah satu makanan tradisional Jawa

Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia. Dari 272.229.372 penduduk Indonesia per Juni 2021, sebanyak 56,01% terkonsentrasi di Pulau Jawa, menurut data Administrasi Kependudukan (Adminduk).

Keberagaman etnis dan budaya di Pulau Jawa berpengaruh dalam perkembangan makanan tradisional Jawa yang mempunyai ciri khas berbeda di setiap daerah. Misalnya, makanan dengan cita rasa manis biasa ditemui di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sedangkan makanan pedas banyak ditemui di Jawa Timur.

Makanan tradisional Jawa mengandung makna pada nama, bentuk, bahan, cara pembuatan, dan penggunaannya. Berdasarkan buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa, masyarakat Jawa pada zaman dahulu terbiasa menyampaikan maksud dan nasihat melalui simbol dalam upacara adat, syair lagu, benda, dan makanan.

Oleh sebab itu, beberapa makanan tradisional Jawa hingga saat ini masih digunakan dalam upacara adat atau perayaan hari tertentu. Untuk memahami lebih lanjut, berikut makanan tradisional Jawa yang bermakna istimewa.

1. Ketupat Brongkos

Ketupat brongkos merupakan makanan tradisional Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tepatnya di daerah Magelang dan Jember. Menurut buku Makanan Tradisional Indonesia Seri 3, ketupat brongkos digunakan sebagai sajian tradisi nyadran di Magelang.

Dalam tradisi ini, terdapat prosesi grebeg gunungan yang menyajikan sekitar 1.000 porsi ketupat brongkos. Makanan ini dibuat dari berbagai bahan, seperti krecek (kerupuk kulit sapi), tahu, telur, daging, kentang, kulit melinjo, kacang tolo, dan buncis.

Semua bahan diolah dengan bumbu pawon (bumbu lengkap) dengan kluwak dan cabai rawit. Ketupat brongkos memiliki rasa sedap dan sedikit pedas dengan kuah santan pekat berwarna kecokelatan.

2. Getuk

Getuk adalah makanan tradisional Jawa yang terbuat dari singkong rebus. Singkong kemudian ditumbuk, ditambah gula, lalu dibentuk persegi atau sesuai kebutuhan, dan disajikan dengan taburan kelapa parut.

Kehadiran penjual getuk keliling mempunyai keunikan tersendiri. Mereka menggunakan suara musik yang kencang dengan memutarkan lagu-lagu dangdut atau campursari.

3. Tumpeng

Tumpeng adalah nasi yang dibentuk seperti kerucut. Biasanya, nasi yang digunakan adalah nasi kuning. Berdasarkan buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa, tumpeng merupakan singkatan dari bahasa Jawa metu dalan kang lempeng yang artinya “hidup melalui jalan yang lurus”.

Tumpeng memiliki makna mendalam yang mencerminkan budaya masyarakat. Tumpeng sudah sangat lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa. Makanan ini digunakan pada banyak upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, pembangunan rumah, dan panen.

Bentuk kerucut pada tumpeng melambangkan harapan agar kehidupan selalu meningkat dan menjadi lebih baik. Bentuk ini juga melambangkan sifat manusia dan alam semesta yang berawal dan kembali pada Tuhan.

Tumpeng disajikan bersama aneka sayuran dan lauk-pauk, antara lain ayam, telur rebus, bawang merah, tauge, kacang panjang, dan sambal kelapa parut.

4. Klepon

Klepon adalah makanan tradisional Jawa yang termasuk dalam kelompok jajanan pasar. Klepon dibuat dari tepung beras ketan yang dibentuk menjadi bola-bola. Rasanya manis karena mengandung gula jawa.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...