Transisi Energi: Pengertian, Manfaat, dan Teknologinya

Image title
5 Januari 2022, 16:02
Ilustrasi transisi energi.
123rf.com/NejroN
Ilustrasi transisi energi.

Transisi energi menjadi salah satu topik utama yang diangkat dalam presidensi G20 Indonesia. Hal ini tentu menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukan kepada dunia atas dukungan terhadap transisi energi yang dapat dilihat lewat prototipe dan dukungan finansialnya, sehingga dapat direplikasikan dalam sejumlah program sejenis lainnya.

Lalu, apa sebenarnya transisi energi dan bagaiman manfaatnya?

Pengertian Transisi Energi

Transisi energi merupakan upaya dalam menekan risiko pemanasan global yang berpotensi mengancam kehidupan yang layak di masa mendatang.

Transisi energi adalah jalan menuju transformasi sektor energi global menjadi nol-karbon. Hal ini mengacu pada pergeseran sektor energi global dari sistem produksi dan konsumsi energi berbasis fosil (gas alam, minyak, dan batu bara) ke sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, dan baterai lithium-ion.

Meneruskan catatan International Renewable Agency, transisi energi merupakan transformasi energi yang sebelumnya berbasis bahan bakar fosil menjadi energi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Sebenarnya, transisi energi bukanlah hal baru dalam sejarah dunia. Hal yang sama pernah dilakukan ketika mengganti penggunaan kayu ke batu bara pada abad 20. Hanya saja, di masa sekarang urgensi transisi energi menjadi lebih meningkat. Hal tersebut tak lain guna melindungi planet dari risiko perubahan iklim.

Pentingnya transisi energi di masa sekarang didorong oleh berbagai faktor, di antaranya tingginya penetrasi energi terbarukan ke dalam bauran energi global, peningkatan teknologi dan penyimpanan energi, serta dimulainya elektrifikasi.

Di samping itu, isu ini semkain berkembang karena para pemodal mulai banyak yang memprioritaskan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Di sisi lain, peran pemerintah juga dibutuhkan untuk membuat transisi energi  dapat terwujud dengan baik.

Urgensi Transisi Energi

Mengutip transisienergi.id, urgensi transisi energi terjadi karena tiga hal, yakni perubahan iklim, gas rumah kaca, dan desentralisasi energi.

  • Perubahan Iklim: perubahan pola cuaca rata-rata jangka penjang yang menentukan iklim lokal hingga global bumi.
  • Gas Rumah Kaca: Gas ini memiliki sifat menyerap radiasi inframerah yang dilepaskan oleh permukaan bumi, lalu memancarkannya kembali ke permukaan bumi, sehingga membuat bumi semakin panas.
  • Desentralisasi Energi: Hal ini merupakan upaya untuk mencapai solusi akses listrik ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan begitu, setiap daerah dapat menghasilkan dan mengonsumsi sumber daya secara mandiri sesuai kebutuhan masing-masing.

Mengapa Transisi Energi Perlu Dilakukan

Akselerasi transisi energi di Indonesia perlu dilakukan dengan berbagai alasan, yaitu:

1. Perubahan Iklim

Hal ini merupakan alasan terbesar di balik getolnya upaya transisi energi. Sektor energi merupakan kontributor perubahan iklim paling dominan yang menyumbang hampir 90% dari emisi CO2 secara global.

2. Negosiasi Iklim Internasional

Paris Agreement (kesepakatan para peserta COP ke-21 di Paris tahun 2015 untuk menahan peningkatan suhu bumi) mewajibkan setiap negara anggota untuk mengambil peran dalam komitmen perubahan iklim, yang diwujudkan dengan penetapan Nationally Determined Contribution (NDC) masing-masing.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...