Cerpen Adalah Karya Sastra FIksi, Ini Penjelasannya
Cerita pendek atau yang biasa disingkat cerpen sudah menjadi bagian khazanah bagi masyarakat sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan beberapa anak sudah menikmati cerpen semenjak masih berada di taman kanak-kanak bahkan sebelum itu. Tentunya cerpen tersebut dapat dibaca atau dibacakan di buku, majalah atau tabloid.
Pengertian Cerpen
Dalam penjelasan singkat yang dikutip dari Gramedia.com, cerpen adalah suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Dalam makna lain cerpen adalah karya fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.
Para pembaca cerpen lazimnya akan dengan mudah menyelesaikan bacaannya dalam sekali duduk. Hal itu dikarenakan isinya yang sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.
Bila diperhatikan, kisah-kisah yang ada dalam cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca.
Cerpen Menurut KBBI dan Ahli
Selain rumusan cerpen di atas, berikut pengertian cerpen yang dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan juga beberapa para ahli bahasa:
1. KBBI
Dikutip dari KBBI, cerpen adalah cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.
2. Nugroho Notosusanto
Nugroho Notosusanto memberikan penjelasan bahwasanya cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5.000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
3. J.S. Badudu
Ahli bahasa, J.S. Badudu, memberi pendapat bahwa cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.
4. Sumardjo
Sumardjo mengungkapkan bahwa cerpen adalah alur kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi di mana dan kapan saja bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.
5. H.B. Jassin
Sosok pendekar sastra Indonesia ini menjelaskan bahwa cerpen adalah naskah cerita yang dikemas dalam singkat dan memiliki bagian dimana terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan dan penyelesaian dari masalah tersebut.
Struktur Cerpen
Dalam menulis cerpen terdapat bebeberapa aturan yang harus ditaati agar memiliki kesan yang valid dan tidak terpotong. Secera struktur cerpen adalah kombinasi tulisan yang terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti elemen dasar dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat diperlukan ketika menyusun sebuah cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Abstrak
Struktur pertama dalam cerpen adalah abstrak. Nantinya, abstrak akan memaparkan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Struktur cerpen berikutnya adalah komplikasi. Struktur ini menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
4. Evaluasi
Pada bagian struktur ini, di dalam cerpen akan didapati konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.
6. Koda
Struktur cerpen yang terakhir adalah koda dengan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
Demikian penjelasan mengenai pengertian cerpen yang menjadi salah satu bagian sastra di Indonesia. Dengan rajin menulis dan membaca cerpen, selain menjadi hiburan juga bisa memperkaya khazanah sastra Indonesia.