Retur Adalah Pengembalian Barang, Berikut Ulasannya

Image title
7 Februari 2022, 14:27
Retur adalah pengembalian barang oleh pembeli kepada penjual.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Retur adalah pengembalian barang oleh pembeli kepada penjual.

Dalam perdagangan, kegiatan jual beli tak selalu berjalan mulus. Ada kalanya seorang pembeli merasa kecewa atas barang yang sudah dibeli. Hal tersebut dapat terjadi ketika barang yang diterima rusak atau tidak sesuai ekspektasi pembeli.

Pembelian barang yang tak sesuai harapan ini marak terjadi, terutama di toko online. Sebab, pembeli tak bisa melihat barang fisik ketika memesan serta adanya kemungkinan barang mengalami kerusakan selama proses pengiriman.

Advertisement

Kalau sudah begini, pembeli biasanya akan mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Dalam usaha dagang, pengembalian barang tersebut sering disebut dengan retur.

Pengertian Retur

Retur adalah pengembalian barang. Upaya pengembalian barang ini bukan cuma dilakukan oleh pihak pembeli kepada penjual, tapi juga bisa dilakukan pihak penjual kepada pemasok. Oleh karena itu, dikenal istilah retur penjualan dan retur pembelian.

Setiap perusahaan dagang mengenal istilah retur penjualan dan pembelian, baik perusahaan besar maupun pedagang kecil yang hanya menjual beberapa barang dagang, seperti warung sembako.

Retur dalam perusahaan dagang juga mesti dicatat dalam laporan keuangan, yakni dalam bentuk jurnal retur penjualan dan jurnal retur pembelian. Hal tersebut dilakukan agar mengetahui arus keluar-masuk persedian barang dan mengkalkulasi kerugian akibat pengembalian barang.

Mengutip online-pajak.com, dalam transaksi jual beli, retur penjualan dan retur pembelian merupakan hal yang biasa terjadi. Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, jika ternyata sejak awal ada kesengajaan pengiriman dari penjual untuk mengirimkan barang yang rusak atau barang yang salah maka penjual dapat terkena sanksi hukum.

Retur Penjualan

Retur penjualan adalah upaya pengembalian barang yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual. Hal ini menandankan adanya penambahan jumlah barang, namun menimbulkan kerugian.

Kerugian terjadi karena ketika penjual menerima pengembalian barang, mereka harus menutup biaya produksi barang tersebut. Penjual dapat mengganti barang yang dikembalikan tersebut dalam bentuk uang atau barang baru. Tergantung kesepakatan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement