Pengertian Persekutuan Firma Beserta Karakteristik dan Pendiriannya

Image title
25 Februari 2022, 09:32
Ilustrasi persekutuan firma
Unsplash/Dylan Gillis
Ilustrasi persekutuan firma

Persekutuan merupakan jenis usaha yang bisa didirikan oleh dua orang atau lebih. Di Indonesia, terdapat tiga jenis persekutuan, salah satunya persekutuan firma.

Persekutuan firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama. Dalam Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), persekutuan firma adalah setiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Advertisement

Karakteristik Persekutuan Firma

Karakteristik persekutuan firma adalah sebagai berikut.

  • Badan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dalam suatu perjanjian.
  • Badan yang terdiri dari modal yang dimasukkan oleh anggota-anggota berupa barang atau uang dengan maksud untuk melakukan kegiatan usaha dibawah satu nama bersama.
  • Badan yang memiliki sistem dalam membagi keuntungan yang didapatkan.
  • Badan yang memiliki anggota yang bertanggung jawab secara bersama-sama terhadap pihak ketiga.
  • Badan yang setiap perseronya tidak dikecualikan berkuasa untuk bertindak atas nama persekutuan firma, baik mengeluarkan uang maupun mengadakan perjanjian.
  • Badan yang setiap perseronya terikat dengan pihak ketiga.
  • Badan yang harus didirikan dengan akta notaris, meskipun bukan merupakan syarat wajib pendirian persekutuan firma.

Karakteristik tersebut dijelaskan dalam buku Pengantar Ilmu Hukum.

Persekutuan Firma Sebagai Persekutuan Perdata Khusus

Persekutuan firma disebut persekutuan perdata khusus dengan tiga unsur selain unsur persekutuan perdata. Unsur tambahan persekutuan firma adalah sebagai berikut.

1. Menjalankan Perusahaan (Pasal 16 KUHD)

Unsur menjalankan perusahaan merupakan unsur mutlak bagi persekutuan firma. Oleh sebab itu, persekutuan firma harus melaksanakan ketentuan-ketentuan yang diwajibkan bagi setiap perusahaan.

Contohnya, ketentuan dalam Pasal 6 KUHD di mana setiap orang yang menjalankan perusahaan harus melakukan pembukuan. Selain itu, persekutuan firma harus memenuhi unsur terang-terangan, terus menerus, dan bertujuan mencari laba atau keuntungan.

2. Dengan Nama Bersama atau Firma (Pasal 16 KUHD)

Mengutip buku Hukum Organisasi Perusahaan, nama bersama atau firma penggunaannya dapat dipakai sebagai nama perusahaan yang dapat dilakukan dengan cara berikut:

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement