7 Puisi Sumpah Pemuda yang Menyentuh dan Penuh Semangat
Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang hingga sekarang masih diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Pada tahun 2023, Hari Sumpah Pemuda sudah berumur 95 tahun, terhitung sejak 1928.
Istilah Sumpah Pemuda merujuk pada naskah atau teks yang diikrarkan ketika Kongres Pemuda II. Sumpah tersebut mencakup tiga poin mengenai tekad dan komitmen pemuda Indonesia menjunjung Tanah Air. Berikut bunyinya:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. Kamu putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar tersebut melibatkan sejumlah tokoh sejarah yang ikut serta dalam Kongres Pemuda II. Perhelatan ini berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Sementara Kongres Pemuda I diadakan pada tahun 1926.
Kongres Pemuda II diadakan dalam bentuk rapat umum yang dihadiri oleh perwakilan berbagai pergerakan. Mereka membentuk satuan anggota dengan Ketua, Wakil Ketua (Sekretaris), Bendahara, Pembantu, dan anggota lainnya.
Salah satu tokoh terkenal yang terlibat pada pembentukan Sumpah Pemuda yaitu Mohammad Yamin. Sang Pemecah Belah Abadi ini turut menuangkan gagasannya ke dalam naskah tersebut. Ia menyandang tanggung jawab sebagai Wakil Ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito.
Hingga sekarang, Hari Sumpah Pemuda masih rutin diperingati dengan berbagai kegiatan berbau nasional dan kenegaraan. Mulai dari upacara bendera sampai rangkaian lomba yang diadakan oleh berbagai instansi, seperti pemerintah dan sekolah.
Terkait dengan itu, kali ini kami akan memberikan sejumlah contoh puisi Sumpah Pemuda yang bisa dijadikan referensi. Diketahui bahwa pidato biasa dijadikan lomba di dalam peringatan ini. Berikut lengkapnya.
Puisi Sumpah Pemuda: Bangun Saudaraku
Selamat pagi Indonesia
Selamat kembali menyapu luka
Biarkan kami yang bekerja
Mengusap luka yang tak pernah reda
Bangun saudara-saudaraku
Jadikan Garuda kembali terbang
Agar membawa racun pergi dari negeri
Memakan tikus-tikus yang tak tahu diri
Salam dari kami para pemuda pemudi
Kami merindukan demokrasi dan keadilan
Sumpah kami bukan serapah
Sumpah kami adalah perjuangan dan darah
Puisi Sumpah Pemuda: Sumpah Pemuda
Menjadikan kita satu
Satu tumpah darah
Satu bangsa
Satu bahasa
Memberikan kita rasa
Rasa cinta
Rasa suka cita
Rasa bangga
Berkat sumpahmu
Kini garuda telah bangkit
Bangkit dari kematian yang suri
Perjuanganmu sungguh kemuliaan
Takkan dapat tergantikan
Terima kasih pemuda
Puisi Sumpah Pemuda: Panggilan Masa Depan
Pada 28 Oktober yang abadi
Sumpah Pemuda bergema dalam diri
Panggilan masa depan, tekad yang tulus
Untuk negeri Indonesia, kami pun bersatu
Bendera Merah Putih berkibar dengan gagah
Di atas puncak harapan yang tinggi
Bhinneka Tunggal Ika, semboyan suci
Mengajarkan kami arti persatuan sejati
Kami adalah generasi penerus bangsa
Mengemban tugas dan beban berat
Menjaga budaya, bahasa, dan sejarah
Sumpah Pemuda, dalam diri kami terpatri
Pendidikan adalah kunci perubahan
Ilmu pengetahuan kami gali tanpa henti
Untuk menerangi jalan masa depan
Sumpah Pemuda, pedoman yang pasti
Indonesia, tanah air yang kaya dan indah
Kami bersumpah setia, dalam segala waktu
Membangun negara yang adil dan Sejahtera
Sumpah Pemuda, oh panggilan masa depan yang suci.
Puisi Sumpah Pemuda: Perjuangan Kami
Mungkin,
Tombak bukanlah satu-satunya pemecah
Yang diangkat kala terdengar seruan
Kemudian jatuh tergeletak dalam genggaman sang tuan
Sering kali,
Tertidur saat fajar tiba
Terjaga saat rembulan bertahta
Bergerilya saat sepi melanda
Namun,
Sang pemuda tak pernah lelah beraspirasi
Mencetuskan ide yang dirembuk disepakati
Berjuang, bersatu padu mencari solusi
28 Oktober telah berganti
Sumpah pemuda menjadi bukti
Batavia menjadi saksi
Bahwa perjuangan kami bukan hanya sekedar melukai
Puisi Sumpah Pemuda: Kabar Baik untuk Pahlawan
Jika bukan karena usahamu
Menajamkan sepotong bambu
Pertaruhkan hidup dan mati
Hanya demi sebuah negeri
Andai saja waktu itu
Semangatmu hilang
Nyalimu seperti kapas
Entah apa yang terjadi hari ini
Pahlawan!
Andai ada kata lain yang pantas
Akan ku ganti sebutan itu
Akan ku pilih yang terbaik untukmu
Aku malu...
Harapanmu belum bisa aku wujudkan
Pengorbananmu belum bisa aku gantikan
Tapi, hadiahmu ini tak akan aku sia-siakan
Puisi Sumpah Pemuda: Semangat Persatuan
Karya: Rina Nuraeni
Perjuangan ini kian sulit
Senjata mereka lengkap tak tertandingi
Pasukan mereka gagah terlatih
Pintar tipu daya
Kita kumpulan lemah
Senjata pun tak ada
Apa yang bisa diharapkan?
Dari semua kekurangan yang semakin menyudut
Keangkuhan kolonial terasa memuakkan
Semena-mena menginjak tanah suci
Memeras harta dan tenaga jelata
28 Oktober kita bersatu
Sadar jika ego hanyalah sia-sia
Mari berjuang bersama
Satukan tekad satukan cita
Kita raih merdeka Indonesia
Puisi Sumpah Pemuda: Membara dalam Jiwa
Di bawah sinar bulan purnama terang,
Sumpah Pemuda berdentang membara dalam jiwa,
Putra dan putri bangsa, bersatu dalam semangat,
Menuju kemerdekaan, membara cita.
Bertumpah darah yang satu, padu berjalan,
Tanah air Indonesia, pemersatu kita semua,
Lupakan perbedaan, suku dan agama,
Bangsa yang satu, dalam persatuan teguh terjaga.
Bahasa persatuan, bahasa Indonesia bersinar,
Mengikat hati, menyatukan langkah langit biru,
Sumpah kami, janji setia yang abadi,
Merajut persaudaraan, dalam cinta yang tulus ikhlas.
Sumpah Pemuda, api perjuangan yang berkobar,
Warisan masa lalu, pijar harapan masa depan,
Kami berdiri teguh, menjaga warisan yang suci,
Sumpah Pemuda, jiwaku, nadi bangsaku terpatri.
Itulah kumpulan puisi Sumpah Pemuda yang bisa dibacakan ketika lomba atau sekedar referensi penulisan. Sajak di atas memiliki makna mendalam tentang semangat para pahlawan dan bagaimana cara memangkitkan semangat pemuda Indonesia.