Advertisement
Advertisement
Analisis | Ekonomi Dunia Menanggung Beban Covid-19 - Analisis Data Katadata
ANALISIS DATA

Ekonomi Dunia Menanggung Beban Covid-19


Andrea Lidwina, Dwi Hadya Jayani, & Yosepha Pusparisa

16/03/2020, 15.00 WIB

Ilustrasi: Joshua Siringoringo

Perekonomian dunia berpotensi melambat akibat wabah virus corona.


Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok, mendadak terkenal seantero dunia. Di kota berpenduduk sekitar 9 juta jiwa itu, pertama kali serangan virus corona (Covid-19) berawal. Virus yang diduga berasal dari hewan itu kemudian mewabah yang merenggut ribuan korban jiwa. Tak hanya di daratan Tiongkok, virus corona juga telah menyebar ke 108 negara hingga Maret 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengumumkan status pandemi global pada 11 Maret 2020.

Bukan kali ini saja, virus corona menggemparkan dunia. Pada 2003, virus ini pernah mewabah dengan nama Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) yang juga bermula di Tiongkok. Awal mula penularan diduga dari hewan luwak dan menginfeksi 1.000 orang pertama dalam 130 hari. Rasio kematian akibat virus ini sebesar 5 dari 50 orang terinfeksi.

Kemudian virus corona dengan tipe lain juga pernah muncul di Timur Tengah pada 2012. Virus itu dikenal dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) yang diduga menyebar lewat unta. Sementara itu, wabah Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran global. Ini disebabkan penyebaran virusnya yang cepat, yakni hanya butuh 48 hari untuk menginfeksi 1.000 orang pertama. Tak pelak sejumlah negara melakukan sejumlah upaya untuk mengisolasi penyebaran virus.

Sejumlah negara mengambil langkah untuk mencegah masuknya virus yang menyebabkan demam dan penyakit pneumonia itu. Termasuk Indonesia yang menghentikan penerbangan langsung dan transit dari dan ke Tiongkok. Tak hanya Tiongkok, pemerintah pun telah membatasi masuknya penduduk dari Iran, Italia, dan Korea Selatan.

Virus Corona Pengaruhi Ekonomi Tiongkok

Wuhan adalah salah satu pusat ekonomi di Tiongkok. Berdasarkan data, produk domestik bruto (PDB) kota ini mencapai 1,48 triliun yuan pada 2018. Jumlah itu mencapai 1,6 persen dari total PDB Tiongkok sebesar 90,03 triliun yuan. Dengan besaran PDB tersebut, Wuhan termasuk dalam 10 besar kota dengan ekonomi terbesar di Tiongkok.

Seperti dikutip dari SCMP, penghentian aktivitas ekonomi dan penutupan akses, tak hanya akan melumpuhkan Wuhan. Wabah corona diperkirakan ikut berdampak terhadap ekonomi Tiongkok. Apalagi Wuhan merupakan penghubung wilayah Tiongkok bagian tengah dengan kawasan lain.

Kota ini telah menjadi pusat industri otomotif dan baja di Tiongkok. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir telah berinvestasi menjadi sentra hi-tech untuk industri optik. Microsoft dan perusahaan piranti lunak Jerman SAP diketahui membangun industri di kota ini. Selain juga perusahaan otomotif, seperti Dongfeng Motor Corp, Nissan, Honda, General Motor, serta pabrikan mobil Prancis Groupe PSA.

Tahun lalu, PDB Tiongkok tumbuh sebesar 6,1 persen atau yang terendah dalam 29 tahun. Dengan merebaknya wabah corona, perekonomian Tiongkok dipastikan bakal terjerembab ke level terbawah dalam tiga dasawarsa terakhir. Apalagi jika virus yang bernama Covid-19 sampai menyebar ke luar wilayah Wuhan.

Dengan situasi ini, Economist Intelligence Unit (EIU) memangkas pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi 5,4 persen pada 2020. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 5,9 persen. Namun dampak terhadap PDB akan lebih besar jika wabah ini tak tertangani hingga Maret. Hal yang sama juga dilakukan sejumlah lembaga yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun ini.