Pengunduran Diri Andi Arief dari Demokrat Tunggu Keputusan SBY

Dimas Jarot Bayu
8 Maret 2019, 16:32
SBY Demokrat
Katadata

Kisah Andi Arief masih belum selesai menyita perhatian publik. Setelah sebelumnya tertangkap oleh Bareskrim Mabes Polri lantaran menggunakan narkoba jenis sabu, Andi Arief kini menyatakan ingin mundur dari jabatannya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat.

Keinginan Andi Arief untuk mundur sebelumnya disampaikan Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik saat menjenguknya di Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Selasa (5/3). Meski demikian, Demokrat masih belum memutuskan perihal pengunduran diri Andi Arief.

Advertisement

Menurut Rachland keputusan mengabulkan pengunduran diri Andi Arief akan bergantung pada kebijaksanaan dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara hingga kini pengajuan pengunduran Andi Arief belum dilaporkan kepada SBY. Selain itu, partainya akan melihat perkembangan mengenai diri Andi Arief sendiri.

"Kami punya mekanisme semacam itu. Sabarlah," kata Rachland ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (8/3). (Baca: Demokrat Siapkan Sanksi Tegas Terhadap Andi Arief)

Kedekatan Andi Arief dengan SBY

Sosok Andi Arief selama ini kerap dilekatkan dengan SBY. Kedekatan mereka bermula ketika Andi ikut andil dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Saat itu, dia menjadi pimpinan organisasi relawan yang mendukung pemenangan SBY bersama Jusuf Kalla (JK).

Pilihan politik Andi Arief saat itu menimbulkan polemik. Pasalnya, Andi Arief merupakan sosok aktivis reformasi 1998. Andi sempat menjadi Ketua Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1996. Dia pun sempat diculik orang tak dikenal pada 28 Maret 1998 dan kemudian dibebaskan pada 14 Juli 1998. 

Sementara, SBY memiliki latar belakang militer. Dia tercatat pernah menjadi Kepala Staf Kodam Jaya pada 1996 dan kemudian menjadi Panglima Kodam Sriwijaya pada 1996-1997. Jabatan terakhir SBY di kemiliteran, yakni Kepala Staf Teritorial ABRI.

Meski begitu, Andi Arief tak gentar dengan berbagai kritik yang menerpanya. Dia tetap berupaya memenangkan SBY-JK yang saat itu melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi. Setelah SBY-JK berkuasa, Andi Arief mendapatkan jabatan sebagai komisaris di PT Pos Indonesia (Persero) pada 2006. Andi kemudian mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada 2009 demi memenangkan kembali SBY dalam Pilpres 2009.

(Baca: Demokrat Gelar Rapat Bahas Nasib Andi Arief )

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement