Defisit Produksi Migas Diprediksi Akan Membesar di 2025-2050

Image title
19 Februari 2019, 21:49
Migas
Dok. Chevron

Defisit produksi minyak dan gas bumi (migas) Indonesia diperkirakan akan semakin membesar mulai 2025 dan mencapai puncaknya pada 2050. Pemerintah perlu menyiapkan strategi khusus untuk pelaku usaha migas berbisnis di Indonesia dan mendorong mereka agar giat melakukan eksplorasi mencari cadangan migas baru. 

Ikatan Alumni Teknik Geologi (IAGL) Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkirakan akan ada defisit minyak sebesar 1,39 juta barel per hari (bph) dan 2.837 juta standar kaki kubik per hari (MMCFD) gas pada 2025. Defisit akan makin besar pada 2050, yakni 3,82 juta BOPD minyak dan 24.398 MMSCFD gas. 

Advertisement

Ketua IAGL ITB Syamsu Alam mengatakan hingga 2050 kebutuhan migas khususnya minyak secara persentase belum berkurang secara signifikan dan mencapai 2 juta-3 juta barel per hari (bph). Di sisi lain, cadangan migas Indonesia hanya 3,5 miliar setara minyak (BOE) atau hanya 0,2% dari cadangan minyak dunia. Dengan kondisi seperti ini, butuh upaya yang luar biasa agar produksi nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

(Baca: 74 Cekungan Migas Potensial Ditawarkan ke Investor)

“Produksi minyak saat ini 800 ribu bph, itu yang 200 ribu bph berasal dari Banyu Urip. Kalau tidak ada Banyu Urip, produksi hanya 500 ribuan. Kalau tidak menemukan Banyu Urip lainnya, kita akan menghadapi masalah besar nantinya,” ujar Syamsu dalam acara seminar bertajuk "Neraca Energi Indonesia, Suatu Tinjauan Kritis Sektor Migas” di Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut Wakil Ketua IAGL ITB Nanang Abdul Manaf, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan menutup defisit tersebut. Langkah tersebut di antaranya adalah insentif untuk usaha-usaha eksplorasi sebagai antisipasi jangka panjang. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement