Pemerintah Minta Bank Infrastruktur Asia Biayai Proyek Kereta

Ameidyo Daud Nasution
29 Agustus 2018, 18:57
Kereta bandara
ANTARA FOTO/Lucky R.

Pemerintah meminta Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) atau Bank Pembangunan Asia mengucurkan pinjaman untuk dua proyek infrastruktur. Keduanya adalah proyek transportasi massal berbasis rel serta energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro usai menerima Presiden AIIB Jin Liqun di kantornya, Jakarta, Rabu (29/8). Bambang beralasan pinjaman yang telah diberikan bank yang diinisiasi Tiongkok ini untuk Indoneisia masih kecil ketimbang ke negara lain.

Advertisement

Sebelumnya pemerintah telah mendapatkan pinjaman sebesar US$ 691 juta untuk membiayai pekerjaan sejumlah infrastruktur. Beberapa diantaranya adalah pengembangan irigasi dengan pinjaman US$ 250 juta dan proyek perbaikan lingkungan kumuh senilai US$ 216 juta. Kemudian pembiayaan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai US$ 100 juta, serta peningkatan operasional bendungan senilai US$ 125 juta.

“Jadi ada pembiayaan AIIB melalui pemerintah untuk angkutan massal rel dan energi yang lebih banyak ke swasta,” kata Bambang. (Baca: Garap 2 Infrastruktur, Pemerintah Kembali Dapat Utang dari AIIB)

Mantan Menteri Keuangan tersebut akan memfokuskan pinjaman AIIB masuk ke proyek kereta di kota besar. Sedangkan untuk pengembangan EBTKE, dirinya akan menitikberatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), hingga Pembangkit Listrik  Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement