Perayaan HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Buang Budaya Koruptif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuang budaya koruptif. Ini salah satu cara agar kepolisian semakin dipercaya masyarakat. Hal tersebut disampaikan Jokowi sebagai Inspektur Upacara Peringatan Ke-72 Hari Bhayangkara.
Dalam acara tersebut Jokowi memberikan lima arahan. Selain memberantas budaya korupsi, Polri juga diperintahkan untuk memperbaiki kelemahan dalam penegakkan hukum secara adil dan profesional. Korps Tribrata ini juga harus memantapkan soliditas internal untuk menghadapi tantangan ke depan.
"Buang budaya koruptif dan hindari tindakan berlebihan serta tingkatkan kepercayaan publik," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta (11/7). (Baca: Jokowi Minta Korupsi, Kekerasan, dan Arogansi Polri Ditekan)
Arahan keempat adalah mengedepankan pendekatan humanis dalam menangani permasalahan sosial yang muncul. Terakhir adalah meningkatkan sinergi dengan pihak lain seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga masyarakat. Presiden yakin dengan usaha memperbaiki soliditas dan profesionalisme, Polri akan menjadi institusi yang bisa dipercaya masyarakat.
Meski masih memiliki kelemahan, Jokowi mengapresiasi Polri dalam menjaga beberapa agenda besar seperti bulan puasa dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) lalu. Ke depan, masih ada perhelatan besar lain seperti Asian Games dan Asian Para Games 1018, pertemuan tahunan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF), pengamanan Natal dan Tahun Baru, hingga Pemilihan Presiden tahun depan, yang perlu dijaga.