Mahathir Mohamad Ajak Jokowi Lawan Kampanye Hitam Sawit Uni Eropa

Ameidyo Daud Nasution
29 Juni 2018, 14:11
Presiden Jokowi dan PM Malaysia Mahathir Mohammad
www.setkab.go.id
Presiden Jokowi bersalaman dengan PM Malaysia Mahathir Mohammad usai pernyataan pers bersama, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (29/6)

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawan kampanye negatif terhadap kelapa sawit yang dilancarkan Uni Eropa. Isu ini menjadi permasalahan yang sama bagi kedua negara produsen sawit terbesar di dunia ini.

Tuduhan Uni Eropa bahwa perkebunan sawit menyebabkan kerusakan lingkungan, dapat menghambat ekspor komoditas tersebut dari Indonesia dan Malaysia. Menurut Mahatir, tuduhan ini tidak bisa dibuktikan kebenaranannya. "Bahwa minyak kelapa sawit ini didapatkan dari hutan yang ditebang pengusaha dan terkesan buruk. Itu tidak benar sama sekali," ujarnya usai menggelar pertemuan bilateral dengan Jokowi di Istana Bogor, Jumat (29/6).

Advertisement

(Baca: RI Akan Terlibat dalam Kajian Pembatasan Minyak Sawit di Uni Eropa)

Perdana Menteri berusia 92 tahun tersebut juga mengatakan tuduhan Uni Eropa ini lebih kental muatan ekonomi ketimbang isu lingkungan. Produk minyak kelapa sawit sangat ekonomis dan tidak bisa disaingi dengan produk minyak nabati lainnya. "Kita semua ingat Eropa dahulu juga ditutupi dengan hutan, tapi mereka tebang hampir semua hutannya," kata dia.

Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang disambangi Mahathir setelah kembali menjabat Perdana Menteri Malaysia. Dia merasa persahabatan dengan negara tetangga seperti Indonesia akan diutamakan oleh Malaysia. Salah satu caranya dengan akan memperbaiki dan memperbanyak sekolah bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia.

(Baca: Indonesia Minta Klarifikasi Impor Sawit Eropa 2030 melalui WTO)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement