Kemenhub Tawarkan Proyek Kereta Makassar-Parepare kepada Swasta
Kementerian Perhubungan menawarkan proyek kereta api Makassar - Parepare kepada investor swasta. Nantinya swasta dapat berinvestasi menggarap proyek tersebut melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan saat ini sudah sepanjang 44 kilometer rel kereta tersebut dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan sisa 111 kilometer akan dibangun dengan menggandeng swasta.
Skema yang ditawarkan pemerintah kepada swasta dalam proyek ini adalah availability payment. Dengan skema ini, swasta mengeluarkan modal untuk membangun proyek secara utuh. Setelah rampung dan bisa beroperasi, pemerintah membayar biaya pembangunan konstruksi tersebut dengan cara mencicil sesuai waktu perjanjian.
(Baca: Swasta Rencana Diajak Terlibat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)
Zulfikri mengestimasi kebutuhan investasi untuk membangun rel kereta Sulawesi sepanjang 111 kilometer tersebut Rp 5 hingga 6 triliun. Dia menyatakan saat masa penawaran awal (market sounding) sudah terlihat banyak swasta yang berminat di proyek kereta ini.
"Kami harap Oktober nanti sudah bisa dilakukan lelang operator pelaksananya," kata Zulfikri dalam acara Konferensi Kereta Indonesia, di JI Expo, Jakarta, Kamis (22/3).
Zulfikri berharap semakin banyak investor swasta yang berminat dan ikut mendanai proyek kereta api di Indonesia. Pemerintah sudah memiliki banyak rencana proyek kereta api yang akan dibangun. Kebutuhan investasi proyek kereta api mencapai US$ 67 miliar atau sekitar Rp 922 triliun hingga tahun 2030 mendatang.
(Baca: Hingga 2018, Baru 30% Rel Kereta Makassar – Pare-pare Tersambung)
Dari total kebutuhan investasi ini, pemerintah hanya mampu mendanai sekitar 30 persen. Sisanya 70 persen lagi diharapkan bisa didapat dari swasta. "Makanya kami mulai menawarkan proyek kepada swasta," kata dia.
Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan pihaknya akan terus berupaya agar setiap proyek infrastruktur menggunakan produk dalam negeri. Salah satunya dengan memfokuskan industri perkeretaapian dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015 - 2035.
"Jadi ada banyak industri masuk, termasuk PT INKA (Persero) sebagai integrator dan kami harapkan mampu sediakan komponen dalam negeri," kata dia.
(Baca juga: Menteri Budi Targetkan Kereta Api Makassar Beroperasi 2019)