Pengusaha Keberatan Harga Batu Bara Domestik Diatur Pemerintah

Image title
6 Maret 2018, 17:50
PLTU Suralaya
Arief Kamaludin|KATADATA

Pengusaha menyatakan keberatan dengan rencana pemerintah mengatur harga batu bara untuk pasar dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO), khususnya. Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) menginginkan komoditas tersebut tetap mengikuti harga pasar.

"Harga sebaiknya tidak diintervensi. Jadi, kalau posisi kami memang sebaiknya harga pasar. Tapi sekarang concern-nya kan di PLN." ujar Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia di Energy Building, Jakarta pada Rabu (6/3).

Hendra mengatakan para pengusaha batu bara khawatir adanya ketidakpastian dalam penerapan DMO batu bara. Pendapatan mereka akan menurun karena harga sudah dipatok lebih rendah. Selain itu tidak ada jaminan pemerintah tidak mengubah ketentuan aturan ini saat harga pasar batu bara di bawah harga yang dipatok tersebut.

(Baca: Pemerintah Tunda Harga Batu Bara Masuk Penghitungan Tarif Listrik)

Meski saat ini harga batu bara sedang naik, dia menilai kedepannya juga akan kembali turun. Alasannya dengan harga yang bagus sekarang, perusahaan akan menggenjot produksi. Dengan begitu suplai batu bara akan melimpah dan harganya akan turun.

Harga batu bara yang sedang naik, bisa dimanfaatkan oleh pengusaha batu bara untuk berinvestasi. Hendra menggambarkan bahwa pengusaha sudah rugi selama 4 tahun sejak 2012 hingga 2016. Dengan harga yang sedang naik, pengusaha batu bara bisa mengelola pendapatan untuk membayar utang atau eksplorasi tambang baru lagi. 

"Kalau harga baru naik, belum setahun, tiba-tiba dipatok harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar, ini akan menjadi ketidakpastian jangka panjang," ujar Hendra. (Baca: Harga Batu Bara Maret 2018 Cetak Rekor Tertinggi 6 Tahun Terakhir)

Efek dari dipatoknya harga pasar di dalam negeri, dapat membuat cadangan batu bara berkurang. Hendra mengatakan perusahaan akan melakukan efisiensi dengan mengubah stripping ratio atau volume batuan yang dibongkar untuk mendapatkan batu bara.

Perusahaan akan mengambil tambang-tambang cadangan yang berada di atas permukaan tanah yang lebih mudah. Sedangkan batu bara yang berada di bawah, tidak akan diambil lagi karena biaya produksinya mahal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...