Kementerian BUMN: Laba Wika Naik Tipis Karena Garap Kereta Cepat

Ameidyo Daud Nasution
22 Januari 2018, 16:46
Gedung BUMN
Katadata
Gedung Kementerian BUMN di Kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (17/11/2014).

Perolehan laba PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sepanjang 2017 diperkirakan hanya naik 10 persen dari laba tahun sebelumnya. Pertumbuhannya jauh dibandingkan laba 2016 yang naik hingga mencapai 162 persen. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai rendahnya pertumbuhan laba tahun lalu karena Wijaya Karya (Wika) harus menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. 

Dalam  Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, hari ini, Wika memprediksi perolehan labanya tahun lalu hanya Rp 1,1 triliun. Naik tipis dari laba yang berhasil diraup pada 2016 sebesar Rp 1 triliun. Padahal pendapatan perseroan naik signifikan hingga 74,9 persen dari Rp 19,9 triliun pada 2016 menjadi Rp 34,8 triliun tahun lalu.

Advertisement

"Saya memang belum bedah (laporan keuangan Wika), tapi mereka sepertinya kena di (proyek) kereta cepat," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/1).

(Baca: Rini Klaim Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telah Berjalan)

Dia mengatakan Wika sebagai anggota konsorsium Indonesia telah mengeluarkan uang terlebih dahulu untuk memulai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sementara konsorsium perusahaan Tiongkok belum mengeluarkan dana modal dan pinjaman untuk proyek ini.

Saat ini Direktur Utama PT Wika Bintang Perbowo saat ini sedang ke Tiongkok untuk membahas pencairan pinjaman dari China Development Bank yang tidak kunjung dikucurkan. Ahmad mengungkapkan Menteri BUMN Rini Soemarno kemungkinan akan ikut ke Tiongkok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement