Kemenhub Serahkan Pengelolaan Bandara Banyuwangi ke AP II
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan pengelolaan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Penyerahan hak kelola ini salah satunya bertujuan untuk mengurangi beban anggaran negara.
Penandatanganan pemberian hak dilakukan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso kepada Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. Sebelumnya bandara ini berstatus Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) di bawah direktoratnya. Selama ini pengelolaan pelabuhan tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melalui Kemenhub.
Dengan menyerahkannya kepada Angkasa Pura II, dana APBN yang biasa diperuntukkan untuk pemeliharaan dan pengembangan bandara ini bisa direalokasikan untuk kebutuhan lain. Rencananya dana ini akan digunakan untuk pembangunan bandara-bandara baru di wilayah terpencil untuk memperlancar konektifitas antarpulau diseluruh Indonesia.
(Baca: Lepas Operasional Bandara dan Pelabuhan, Kemenhub Bisa Hemat Rp 1 Triliun)
Agus mengatakan hak pengelolaan ini ditujukan dalam peningkatan pelayanan kepada konsumen bandara, baik di sisi layanan udara maupun darat. Hal ini erat kaitannya dalam peningkatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. "Saya berharap ini dapat jadi titik tolak peningkatan kualitas pelayanan jasa kepada penumpang," kata Agus dalam keterangan resmi Kemenhub, Jumat (23/12).
Agus juga berterima kasih kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta pimpinan Muspida atas kerja sama dalam pengembangan Bandara Blimbingsari. Apalagi menurutnya kondisi bandara ini dulunya masih semak belukar, sebelum terbangun seperti sekarang.
"Karena selama 10 tahun ini sudah bekerja beriringan," ujarnya. Saat ini maskapai yang beroperasi di bandara Blimbingsari adalah Garuda Indonesia dan Wings Air yang melayani Banyuwangi - Surabaya dengan pesawat ATR 72-600. Lalu ada pula NAM Air dengan rute Jakarta - Surabaya dengan pesawat Boeing 737.