Hingga November, Empat Proyek Infrastruktur Strategis Rampung

Ameidyo Daud Nasution
14 Desember 2017, 20:51
Jokowi Tol Akses Tanjung Priok
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) meninjau jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok usai peresmiannya di Jakarta, Sabtu (15/4). P

Pemerintah menyatakan terdapat tambahan Empat Proyek Strategis Nasional yang telah rampung hingga saat ini. Proyek tersebut terdiri dari tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) satu ruas jalan tol.

Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan pembangunan tiga PLBN yang menghabiskan dana Rp 415 miliar ini adalah Nanga Badau, Wini dan Aruk. Sedangkan ruas tol merupakan tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok dengan biaya Rp 6 triliun.

Advertisement

"Itu angka per 31 November lalu," kata Rainier saat konferensi pers di Hotel Mercure, Jakarta, Kamis (15/12). Adapun proyek tersebut termasuk di dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. (Baca Ekonografik: 3 Tahun Jokowi-JK | Mimpi Besar Bangun Infrastruktur)

Pemerintah menetapkan 245 proyek pembangunan infrastruktur masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek tersebut mencakup 15 sektor infrastruktur dan dua program ketenagalistrikan dan program industri pesawat terbang.

 Dari jumlah tersebut, sebanyak empat proyek telah selesai pembangunannya, 147 proyek dalam tahap konstruksi, sembilan proyek dalam tahap transaksi, dan 87 proyek dalam tahap penyiapan.

Untuk proyek pembangkit listrik 35 gigawatt (GW), saat ini sudah ada tambahan 998 megawatt di luar 20 pembangkit yang telah rampung. Lalu masih ada pembangkit berdaya 15,1 GW masih konstruksi, 13,6 GW telah lelang atau penandatanganan jual beli listrik. Sedangkan yang masih perencanaan 2,33 GW.

Adapun untuk pengembangan pesawat R-80, Wahyu menjelaskan memang sulit untuk dikerjakan. Saat ini pengembang R-80 yakni Regio Aviasi Industri (perusahaan yang didirikan Presiden Habibie) sedang mencari dana untuk membuat purwarupa pesawat tersebut, sehingga dapat dikatakan sudah hampir masuk tahap uji kelaikan terbang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement