Pendataan Jadi Kendala Utama dalam Mengejar Target Produksi Ikan

Michael Reily
5 Oktober 2017, 19:44
Bongkar muat ikan
Donang Wahyu|KATADATA
Selama ini KKP belum bisa mendata kapal-kapal kecil penangkap ikan, sehingga hasil tangkapannya pun tidak tercatat

Pemerintah berupaya meningkatkan jumlah produksi ikan yang berada di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia setiap tahun. Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi 7,8 juta ton ikan. Namun, masih ada kendala dalam mencapai target tersebut, terutama masih sulitnya melakukan pencatatan hasil tangkapan ikan.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja mengatakan wilayah perairan Indonesia memiliki potensi besar. Dengan potensi ini sebenarnya sangat mungkin hasil tangkapan ikan nasional bisa melebihi target yang telah ditetapkan. Bahkan, ada kemungkinan saat ini produksi perikanan tangkap sebenarnya besar, tapi yang tercatat masih sedikit.

Dia mengungkapkan produksi perikanan tangkap yang tercatat di kementeriannya sepanjang Januari hingga September 2017 sebanyak 4,5 juta ton. Namun, jumlah produksi yang tercatat ini sebenarnya belum mencakup keseluruhan hasil tangkapan ikan nelayan. Terutama nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil.

 

Berdasarkan data KKP, jumlah total kapal yang ada di laut Indonesia mencapai 568.329 unit. Menurut Sjarief, kurang lebih ada 30% kapal yang tangkapannya belum terhitung. Alhasil, jumlahnya sangat berpengaruh pada hasil akhir penghitungan. “Paling utama, kendalanya adalah pencatatan,” kata Sjarief kepada wartawan di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (5/10).

(Baca: Industri Pengolahan di Bitung Kekurangan Bahan Baku Ikan)

Sjarief memberikan contoh perhitungan yang sederhana. Ada sekitar 400 ribu kapal kecil yang berukuran di bawah 10 Gross Tonnage (GT) dan setiap kapal menangkap 20 kilogram ikan per hari. Jika dalam setahun (365 hari) nelayan pergi melaut selama 200 hari, maka satu kapal bisa menangkap ikan sebanyak 4 ton per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...