Pemerintah Pakai Teknologi BPPT Persingkat Produksi Garam

Ameidyo Daud Nasution
4 Agustus 2017, 19:44
garam langka
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Petani memanen garam di lahan garam konvensional di Desa Bunder, Padewamu, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (25/7).

Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil sejumlah menteri dan kepala lembaga terkait permasalahan rendahnya produksi garam nasional. Dia ingin mencari cara untuk mempersingkat produksi garam guna mempercepat pasokan di pasar. 

Beberapa Menteri yang hadir di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto.

Unggul mengatakan salah satu langkah yang akan diambil pemerintah adalah dengan menggunakan teknologi dari BPPT. Teknisnya air laut akan diputar dan dialirkan di hamparan lahan yang luas, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi garam.

Dengan teknologi ini produksi garam akan lebih cepat, panen bisa dilakukan hanya dalam empat hari. Sementara dengan teknologi yang digunakan dalam produksi yang biasa dilakukan saat ini, panen garam baru bisa dilakukan setelah masa produksi 12 hari.  (Baca: Investasi Garam Terkendala Pembebasan Lahan)

Pelaksanaan pilot project ini akan dikoordinasikan langsung oleh Kementerian Koorinator Bidang Kemaritiman. Kami coba pilot project-nya di NTT (Nusa Tenggara Timur) terlebih dulu,” kata Unggul usai rapat di Rumah Dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (4/8).

Apabila langkah ini sukses, tidak tertutup kemungkinan teknologi ini digunakan di provinsi lainnya. Pelaksanaan pilot project teknik produksi garam hasil kajian BPPT ini akan dikoordinasikan langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...