Jokowi Kritik Jurusan SMK yang Masih Terlalu Umum

Ameidyo Daud Nasution
28 Juli 2017, 19:40
Jokowi
Intan | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pendidikan vokasi bisa diperluas seiring dengan perkembangan teknologi yang cukup cepat. Pendidikan vokasi tidak hanya terpaku pada lembaga pendidikan dan sektor keahliannya bisa lebih spesifik lagi.

Dia mengkritik pendidikan vokasi formal seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bidang keahliannya masih terlalu umum. Kritikan ini pun langsung disampaikannya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Mestinya SMK-SMK kita ini dari Sabang-Merauke yang jumlahnya ribuan, jangan sampai hanya terjebak kurikulum-kurikulum lama. Kurikulum kita mestinya fleksibel. Kemudian jurusannya juga hanya yang itu-itu saja," kata Jokowi saat peluncuran program pendidikan vokasi industri untuk wilayah Jawa Barat di Kawasan Greenland International Industrial Center, Deltamas, Kabupaten Bekasi, Jumat (28/7). Sebelumnya program ini juga telah diluncurkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurutnya jurusan keahlian yang ada di SMK masih umum, seperti jurusan bangunan atau listrik. Seharusnya bisa lebih dikhususkan lagi, misalnya untuk bangunan ada jurusan jendela dan pintu. Seperti inilah yang dia lihat pada sistem pendidikan di Jerman. Mencontoh pendidikan negara tersebut, untuk membentuk pekerja yang ahli di suatu bidang bangunan, maka harus masuk langsung kepada keahlian spesifiknya.

(Baca juga: Pemerintah Gandeng Jerman untuk Kembangkan Kurikulum SMK)

Dia pun meminta agar setiap SMK dapat menyediakan jurusan-jurusan baru yang lebih khusus. Beberapa di antaranya adalah teknik konstruksi, teknik baja, teknik mekatronika, teknik ototronik, bahkan hingga jurusan logistik dan animasi. "Jurusan animasi, spesialisasinya buat meme misalnya. Harus berani masuk ke situ," kata Jokowi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...