Pemerintah Perkuat Persiapan Hadapi Diskriminasi Sawit di Eropa

Desy Setyowati
22 Juni 2017, 18:49
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah tengah mempersiapkan diri menjelang pertemuan di Uni Eropa mengenai sawit yang rencananya akan dilakukan pada Juli atau September 2017. Persiapan ini dianggap penting, lantaran kebijakan sertifikasi tunggal bagi kelapa sawit dianggap mendiskriminasi Indonesia.

"Kami sedang berkomunikasi dengan Malaysia, apakah akan pergi (ikut pertemuan) akhir Juli atau awal September," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Kamis (22/6).  (Baca: Bahas Resolusi Sawit, Parlemen Uni Eropa Sambangi Kantor Darmin)

Advertisement

Dalam pertemuan ini Darmin ingin menjelaskan banyak hal kepada pimpinan Uni Eropa, terutama terkait rencana kebijakan sawit. Dalam resolusi Uni Eropa bertajuk Report on Palm Oil and Deforestation of Rainforests, penggunaan biodiesel berbasis sawit akan dilarang mulai 2020. Pemerintah berharap Uni Eropa mempertimbangkan kembali kebijakan ini, karena akan sangat merugikan Indonesia sebagai pengekspor sawit.

"Saya melihat kami kayaknya masih perlu menyiapkan bahannya lebih luas, karena enggak bisa hanya bicara soal sawitnya saja. Tapi juga harus melihat bagaimana sekarang perlakuan yang kami anggap sangat diskriminatif di Eropa," ujar dia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pertemuan ini penting bagi Indonesia untuk menjelaskan berbagai macam isu yang menjadi kekhawatiran di Eropa, seperti deforestasi, korupsi, ketimpangan, pekerja anak, sampai pelanggaran HAM.

"Kalau eksekutif maupun duta besar mereka mengatakan keputusan parlemen resolusinya bukan law hukum, sifatnya tidak banding, Indonesia perlu menjawab isu-isu yang dilempar oleh laporan Uni Eropa itu," ujar dia. (Baca: Baleg DPR Segera Rampungkan Rancangan UU Kelapa Sawit)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan isu sawit yang digulirkan parlemen Uni Eropa dapat mengganggu jalannya perundingan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement