Perlu Kajian Lagi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terhambat

Ameidyo Daud Nasution
12 April 2017, 12:49
Kereta Cepat
Arief Kamaludin|KATADATA

Masalah penghambat pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus terjadi. Kali ini proyek tersebut terganjal oleh perlunya kajian keandalan teknologi yang digunakan untuk mengatasi pergeseran tanah yang kerap terjadi di ruas Jakarta - Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek kereta cepat Jakata-Bandung harus berkaca dari kasus Jembatan Cisomang di ruas tol Cipularang, yang rusak akibat pergeseran tanah. Makanya, teknologi dan konstruksi proyek ini harus tersertifikasi.

Advertisement

Luhut khawatir apabila tidak ada sertifikasi teknologi, maka akan terjadi pembengkakkan biaya apabila ada pergeseran tanah di rute kereta cepat. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang meminta sertifikasi teknologi tersebut kepada pihak Tiongkok yang menggarap proyek ini.

"Tadi Menteri PUPR sampaikan (dalam rapat), pergerakan tanah itu perlu teknologi yang baik dari Tiongkok," kata Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/4).

Nantinya, Kementerian PUPR akan melakukan kajian mengenai rekayasa struktur bangunan dan konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun.

Menurut Luhut, tidak ada kendala lain dalam pelaksanaan proyek ini, selain antisipasi risiko pergeseran tanah tersebut. "Jadi masalah teknis saja (yang belum)," kata Luhut. (Baca: Tiongkok Ajukan Dua Syarat Pencairan Utang Kereta Cepat)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement