Pemerintah Batal Terapkan Distribusi Elpiji Tertutup Tahun Ini

Anggita Rezki Amelia
31 Maret 2017, 13:31
Elpiji pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah membatalkan pelaksanaan distribusi tertutup Elpiji bersubsidi secara bertahap di empat wilayah, yakni di Bangka Belitung, Bali, Lombok, dan Batam tahun ini. Pelaksanaannya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada tahun depan.

Rencana ini ditunda karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ingin fokus menyelesaikan pembangunan infrastruktur elpiji terlebih dahulu. Targetnya infrastruktur ini bisa selesai dibangun pada 2018. (Baca: Beli Elpiji Subsidi 3 Kilo Wajib Pakai Kartu Kementerian Sosial)

Advertisement

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan keputusan tersebut diambil saat rapat beberapa waktu lalu. Rapat ini dilakukan antara Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan kepala daerah di empat lokasi yang semula akan menerapkan distribusi elpiji tertutup lebih awal.

"Keputusan Pak Menteri setelah rapat dengan pimpinan daerah, ditetapkan nanti mulai tahun 2018 semua seluruh Indonesia, rencana mulai 1 Februari," kata dia di DPR, Jakarta, Kamis (31/3).

Saat ini kementerian sedang fokus menyiapkan infrastruktur penunjang program subsidi elpiji 3 kilogram (Kg). Infrastrukturnya akan dibangun oleh perbankan nasional yakni berupa pengadaan mesin pembayaran dan kartu nontunai yang akan dibagikan gratis kepada penerima subsidi yang berhak.

Mengenai teknis distribusi elpiji bersubsidi secara tertutup ini, pemerintah telah menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan sosialisasi ke seluruh Indonesia. Angggarannya lebih kurang mencapai Rp 30 miliar. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, dan internet.

(Baca: Pertamina Tambah Impor Elpiji dari Iran Jadi 1 Juta Metrik Ton)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement