Pertamina Klaim Merugi Jual BBM Sejak Oktober Tahun Lalu

Anggita Rezki Amelia
23 Maret 2017, 19:14
BBM
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina (Persero) mengaku mengalami kerugian dalam menjual bahan bakar minyak (BBM) penugasan dan subsidi. Kerugian ini telah terjadi dalam enam bulan terakhir sejak triwulan keempat tahun lalu hingga sekarang.

Direktur Pemasaran Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan kerugian menjual BBM jenis Premium dan Solar terjadi sejak Oktober 2016. Saat itu harga minyak dunia mulai naik menjadi US$ 50 per barel, sementara harga jual BBM tidak mengalami kenaikan alias tetap.

Advertisement

(Baca: Rekor Sejak 59 Tahun Berdiri, Pertamina Cetak Laba Rp 42 Triliun)

Padahal dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) 2016 Pertamina, harga keekonomian BBM memakai asumsi harga minyak US$ 45 per barel. Alhasil, sepanjang kuartal IV Tahun lalu, Pertamina mengalami defisit jual penjualan BBM sebesar Rp 150 per liter untuk Premium dan Solar sebesar Rp 300 per liter.

Iskandar mengatakan, pada semester I 2016, Pertamina berhasil mengantongi keuntungan Rp 2 triliun, karena menjual BBM di atas harga keekonomian. Namun, keuntungan kini tak lagi bersisa, lantaran sudah habis dipakai untuk menutup kerugian penjualan BBM sejak Januari hingga Maret 2017.

Kerugian ini terjadi karena pemerintah tidak menaikkan harga BBM, sementara harga minyak sudah naik. Untuk tiga bulan pertama tahun ini, Pertamina belum selesai menghitung berapa besar kerugian yang terjadi. Namun, berdasarkan simulasi Pertamina, defisit penjualan Solar bisa mencapai Rp3,45 triliun dan Premium Rp 601 miliar sepanjang kuartal I-2017.

(Baca: Pemerintah Evaluasi Harga Premium dan Solar Subsidi)

Dia berharap kerugian Pertamina tidak semakin besar dalam menjual BBM jenis Premium dan Solar tahun ini. ''Kami harap kerugian tidak seperti tahun 2015, di mana kami pernah rugi berjualan BBM sebesar Rp 80 miliar per harinya," kata Iskandar saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/3).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement