Pertamina Minta Pemerintah Subsidi Harga Bahan Bakar Gas

Anggita Rezki Amelia
14 Maret 2017, 18:24
SPBG gas
Katadata | Arief Kamaludin

PT Pertamina (Persero) meminta pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar gas (BBG). Alasannya harga BBG seperti gas alam terkompresi (CNG) yang dijual Pertamina saat ini sudah tidak ekonomis bahkan bisa rugi.

Manager CNG and City Gas Pertamina Ryrin Marisa menjelaskan pihaknya menjual CNG di Jakarta saat ini dengan harga Rp 3.100 liter setara premium (LSP). Harga ini ditetapkan tanpa memperhitungkan biaya angkut. Padahal tidak semua SPBG memiliki infrastruktur pipa, sehingga untuk membawa gas ke SPBG menggunakan armada truk.

Advertisement

Menurutnya harga yang tidak pernah berubah sejak 2010 ini sudah tidak ekonomis. Apalagi harga minyak dunia yang sangat fluktuatif berpengaruh juga pada harga gas. Perhitungan Pertamina, harga yang ekonomis untuk CNG saat ini sebesar Rp 4.500-5.000 per LSP.

Pertamina telah meminta pemerintah mengkaji ulang harga BBG dengan perkembangan saat ini dan mengusulkan perhitungan harganya. Adapun jika pemerintah tidak bersedia menaikkan harga, Pertamina mengusulkan subsidi. Pemerintah bisa memberikan subsidi Rp 1.500 per LSP, agar masyarakat tetap bisa membeli BBG dengan harga Rp 3.100 per LSP.

"Sekarang ke pemerintah kami minta subsidi kayak premium dulu," kata dia di Jakarta, Selasa (14/3). (Baca: Tak Ekonomis, Pengusaha SPBG Minta Kenaikan Harga Jual CNG)

Saat ini pemerintah sedang berupaya mendorong investor membangun infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Ryrin mengaku pesimis dengan upaya ini. Dengan harga jual yang berlaku sekarang, tidak akan ada investor swasta yang mau membangun SPBG.

Perlu adanya insentif seperti subsidi harga agar program konversi BBM ke BBG bisa berjalan. Dengan insentif ini, investor bisa mendapatkan kepastian mengenai mengenai tingkat pengembalian investasinya (IRR).

Terkait dengan program konversi BBM ke BBG, Ryrin mengatakan saat ini konsumen Pertamina, yakni Transjakarta, telah mengurangi jumlah unit bus yang menggunakan gas. Tahun lalu jumlah armada bus Transjakarta yang menggunakan CNG mencapai 1.200 unit, tahun ini hanya tersisa 800 unit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement