Pengusaha Tuna Minta Pemerintah Adil Terhadap Industri

Image title
17 Februari 2017, 12:57
Tuna Indonesia Dalam Ancaman
Katadata | Arief Kamaludin

Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) meminta pemerintah lebih adil dalam mengeluarkan kebijakan di sektor kelautan dan perikanan. Mereka menganggap kebijakan pemerintah saat ini lebih kepada langkah konservasi, tanpa mementingkan industri.

Sekretaris Jenderal Astuin Hendra Sugandhi mengatakan upaya pemerintah mengendalikan penangkapan ikan berlebihan, telah berdampak pada menurunnya nilai ekspor tuna. Alih-alih memerangi penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, unregulated fishing/IUUF), jumlah kapal penangkap ikan malah berkurang.

Advertisement

(Baca Infografik: Tuna Indonesia Terancam Punah)

Dalam kurun waktu dua tahun, Indonesia telah kehilangan armada penangkapan ikan sebanyak 538 unit di wilayah konsesi organisasi pengelolaan perikanan regional (RFMO). “Sekarang, per tanggal 12 kemarin (12/2) datanya bertambah hilang kapal Indonesia 1782 kapal. Ini menurut saya tahap dekontruksi,” ujarnya dalam acara “Tuna Indonesia Dalam Ancaman” yang diadakan Katadata di Intercontinental Midplaza, Jakarta, Jumat (17/2).

Berdasarkan data Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), komposisi kapal Indonesia hanya sebanyak 157 kapal atau sebesar 3,18 persen dengan rata-rata 71,04 gross ton per kapal. Sementara Jepang mendominasi dengan 223 kapal dengan persentase sebanyak 4,52 persen namun memiliki rata-rata 643,05 gross ton per kapal, sementara Cina hanya memiliki 101 kapal atau 2,05 persen namun punya rata-rata 466,70 gross ton perkapal. 

Seiring dengan merosotnya jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi, ekspor tuna pun anjlok. Hendra mengatakan berdasarkan data Astuin, nilai ekspor tuna turun hingga US$ 859 juta atau Rp 11 triliun dalam dua tahun. Pada tahun 2014 nilai ekspor tuna sebesar US$ 4,6 miliar, turun pada 2015 menjadi US$  3,9 miliar, kemudian turun lagi pada 2016 (Jan-Nov) menjadi US$ 3,7 miliar.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement