Jokowi Perintahkan Tindak Tegas Penyebar Hoax

Ameidyo Daud Nasution
29 Desember 2016, 19:02
jokowi
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah akan mengevaluasi media online yang kerap kali memberitakan berita bohong. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ini merupakan bagian dari penegakkan hukum yang cukup tegas terhadap kabar-kabar bohong (hoax) yang sedang marak akhir-akhir ini.

Hari ini, Jokowi mengumpulkan jajaran kabinetnya untuk rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden membahas upaya yang akan dilakukan pemerintah terkait media yang berita hoax ini. Dia memerintahkan jajaran kabinetnya untuk lebih keras dan tegas menindak situs dan akun media sosial penyebar kebohongan ini.

"Saya minta yang pertama penegakan hukum harus tegas dan keras untuk hal ini. Kita harus mengevaluasi media-media online yang sengaja memproduksi berita-berita bohong tanpa sumber yang jelas," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas tentang media sosial di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (29/12).

(Baca: BI Laporkan Penyebar Hoax Pencetak Rupiah Baru ke Polisi)

Media online yang dimaksud adalah yang kerap menampilkan berita bohong tanpa narasumber yang jelas. Judulnya pun seringkali provokatif dan mengandung unsur fitnah. Kemudian media sosial yang kerap digunakan untuk menyebarkan berita bohong ini.

Jokowi ingin ucapan kebencian, fitnah, provokatif, serta mengadu domba tidak lagi digunakan di media sosial dan internet. Dia menyayangkan masih adanya ucapan seperti 'bantai', 'bunuh', serta 'gantung' di dunia maya. Ini bukanlah cerminan budaya dan kepribadian bangsa Indonesia sebenarnya.

Dari catatan yang dipegangnya, saat ini ada total 132 juta pengguna internet aktif di Indonesia. Dari angka tersebut sebanyak 129 juta merupakan pengguna media sosial aktif. Menariknya, rata-rata mereka juga menggunakan 3,5 jam waktunya untuk konsumsi internet lewat telepon seluler.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...