Hingga Kuartal III-2015 Laba Pertamina Anjlok 47 Persen
KATADATA - PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan hingga kuartal III tahun ini sebesar US$ 10,21 miliar. Perolehan ini 42 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 55,17 miliar.
Direktur Pertamina Arief Budiman mengatakan turunnya pendapatan perusahaan disebabkan adanya gejolak ekonomi, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan penurunan harga minyak dunia.
Kondisi harga minyak dan nilai tukar yang terjadi saat ini meleset dari asumsi yang ditetapkan pemerintah. Kurs dolar AS yang ditargetkan Rp 12.500, ternyata mencapai Rp 13.000-14.000. Sedangkan harga minyak yang ditargetkan US$ 60 per barel, kenyataannya hanya US$ 50 per barel.
Makanya penurunan pendapatan ini berbanding terbalik dengan produksi migas yang meningkat. Produksi minyak meningkat menjadi 282.140 barel per hari, dari kuartal III tahun lalu yang hanya 221.100 barel per hari. Produksi gas juga naik dari 1,54 miliar kaki kubik per hari (BCFD), menjadi 1,98 BCFD.
Penurunan pendapatan ini berpengaruh besar pada perolehan laba bersih yang turun hingga 47 persen. Dalam sembilan bulan tahun ini, Pertamina mencatatkan laba bersih hanya US$ 914 juta, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,73 miliar.
"EBITDA (laba sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi) juga turun menjadi US$ 1,23 Miliar dari tahun lalu US$ 1,39 Miliar," kata Arif dalam konferensi Pers Kinerja Pertamina kuartal III-2015 di Jakarta, Kamis (22/10).