Proyek Kereta Cepat, Jepang dan Cina Punya Peluang yang Sama

Safrezi Fitra
26 Agustus 2015, 15:30
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah menyatakan investor Cina dan Jepang memiliki peluang yang sama dalam proyek kereta cepat atau high speed rail. Saat ini pemerintah masih mengkaji dan mempertimbangkan proposal yang diberikan kedua negara terkait Kereta Cepat Jakarta ? Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan pemerintah akan memperlakukan kedua negara dengan adil. Dia juga memastikan proses penunjukkan pemenang proyek ini tidak akan dilatarbelakangi oleh kedekatan tertentu antara pihak Indonesia dengan investor dua negara.

Advertisement

Ini disampaikan Rizal usai bertemu dengan penasihat Perdana Menteri Jepang yang bernama Hiroto Izumi. "Kami coba seadil mungkin. Yang penting, paling menguntungkan bagi Indonesia. Saya juga tidak peduli siapa bekingnya," kata rizal di kantornya, Jakarta, Rabu (26/8). Dia sempat menyebut ada pihak yang mencoba memanfaatkan pejabat negara sebagai beking agar bisa menang dalam proyek ini.

(Baca: Proyek Kereta Cepat di Bawah Supervisi Sekretaris Kabinet)

Menurut Rizal pemerintah memiliki empat pertimbangan untuk menyeleksi kedua investor tersebut. Pertama, dari segi teknologi (terkait kecepatan dan sistem) serta keamanan. Kedua, dari segi pembiayaan yang ditawarkan, dengan melihat bunga, persyaratan pinjaman dan jaminan. Ketiga, penggunaan komponen dalam negeri yang tinggi. Keempat, mengenai pengoperasiannya. Pemerintah ingin pengoperasiaannya dilakukan oleh Indonesia, supaya ada transfer teknologi.

"Kami senang kalau mereka berkompetisi, yang penting kita mendapatkan manfaat semaksimal mungkin," kata Rizal.

Berdasarkan proposal yang diajukan Cina, nilai investasi proyek ini mencapai US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 74,7 triliun. Investor ini juga menjanjikan proyek ini selesai dalam tiga tahun. Cina juga menawarkan pinjaman untuk proyek tersebut. Bunga yang diberikan sebesar 2 persen selama 40 tahun dengan masa tenggang (grace period) pembayaran selama 10 tahun.

(Baca: Pemerintah Kecewa Kapasitas Pembangkit Listrik dari Cina Rendah)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement