Tanpa Kilang Baru, Negara Berpotensi Rugi Rp 156 Triliun per Tahun

Safrezi Fitra
26 Agustus 2015, 11:57
Katadata
KATADATA | www.skkmigas.go.id

KATADATA ? Pemerintah tidak terlalu memprioritaskan pembangunan kilang tahun depan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang telah diusulkan kepada DPR, pemerintah tidak mengalokasikan dana untuk pembangunan kilang.

Direktur Direktorat Anggaran II Kementerian Keuangan Purwanto mengatakan saat ini pemerintah sedang fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur lain di luar sektor minyak dan gas bumi. Prioritas program dan pembangunan infrastruktur lebih diarahkan pada sektor kesejahteraan sosial, pendidikan dan pertanian.

"Pemerintah juga sedang mengalokasikan dana untuk pembangunan daerah, terlihat dari naiknya anggaran untuk daerah," ujar Purwanto di Jakarta, Selasa (25/8). 

(Baca: Pemerintah Pastikan Dua Kilang Dibangun Tahun Depan)

Direktur Eksekutif Reforminer Komaidi Notonegoro mengatakan pembangunan kilang minyak untuk memenuhi kebutuhan nasional sangat dibutuhkan sangat penting dilakukan. Menunda pembangunan kilang, berpotensi menambah potensi kerugian negara. Menurut dia, tanpa adanya kilang baru, negara memiliki potensi kerugian mencapai US$12 miliar atau sekitar Rp 156 Triliun. Angka ini setara dengan 12 persen cadangan devisa Indonesia.

Perhitungan Komaidi mengacu pada selisih harga minyak mentah dengan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebutuhan BBM nasional saat ini mencapai 1,6 juta barel minyak per hari (bopd). Sedangkan kilang yang ada di Indonesia hanya mampu menutupi 821.250 bopd. Sisanya sebanyak 819.750 bopd atau 299,2 juta barel per tahun masih harus diimpor. (Baca: Pertamina Kaji Ulang Rencana Bangun Kilang)

Halaman:
Reporter: Muhammad Kahfi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...