Target Lifting Minyak Tahun Ini Sulit Tercapai

Safrezi Fitra
19 Agustus 2015, 10:57
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Target lifting minyak tahun ini dinilai akan sulit tercapai. Blok Cepu yang menjadi andalan untuk mengejar target tersebut, ternyata berjalan tidak sesuai rencana.

Pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto memperkirakan lifting minyak tahun ini hanya akan tercapai paling tinggi 800 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah dari target Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang mencapai 825 ribu barel per hari.

"Tahun ini sepertinya tidak tercapai karena realisasi akhir Juli di bawah 800 ribu barel per hari. Itu berat," kata dia kepada Katadata, Selasa (18/8). Hingga akhir Juli, lifting minyak tercatat hanya 762 ribu barel per hari.  

Dia mengatakan akan sulit bagi pemerintah untuk mengejar target lifting tahun ini. Meski harga minyak dunia naik pun, target lifting tidak mungkin bisa tercapai. Bahkan, meski pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan insentif pun, dampaknya tidak akan langsung bisa terasa pada produksi minyak tahun ini.

Ada beberapa faktor yang membuat dia yakin target tersebut tidak tercapai, salah satunya kondisi sumur migas yang sudah semakin tua. Sumur migas yang semakin tua, membuka peluang pemberhentian operasi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown), semakin besar.

Di sisi lain, kata dia, ada kemungkinan Blok Cepu yang diandalkan untuk mengejar target, belum bisa berproduksi secara penuh tahun ini. Puncak produksi Blok Cepu akan tertunda baru bisa dilakukan pada tahun depan. Hingga saat ini pemerintah masih optimistis bisa mencapai target lifting jika lapangan minyak di Blok Cepu bisa berproduksi secara penuh. Puncak produksi Blok Cepu sebenarnya mencapai 165 ribu barel per hari. Namun, pemerintah akan menggenjot hingga 205 ribu barel per hari.

(Baca: Puncak Produksi Blok Cepu Terancam Mundur ke Awal 2016)

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...