Pembahasan Nasib SKK Migas Mengerucut Jadi BUMN Khusus

Safrezi Fitra
29 Juli 2015, 11:54
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah masih mempertimbangkan tiga opsi yang akan menentukan nasib Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Tiga opsi tersebut adalah mengoperasikan SKK Migas seperti saat ini, melebur ke PT Pertamina (Persero), atau menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Khusus.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja mengatakan saat ini pembahasannya sudah mengerucut, SKK Migas menjadi BUMN Khusus. "Masih dibahas, namun saat ini sudah mengerucut oleh Pemerintah sepertinya akan dijadikan BUMN khusus," kata Wiratmaja kepada Katadata, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menyebut dengan menjadi BUMN Khusus, SKK Migas bisa lebih leluasa dan berorientasi pada bisnis migas. Harapannya ini bisa memacu banyak target seperti meningkatkan lifting dan cadangan migas Tanah Air. Jika dengan kelembagaan yang seperti sekarang, SKK Migas sulit untuk mengejar target-target yang ditetapkan. "Kalau sekarang satu kakinya masih ada di Pemerintah sebagai regulator," kata Wirat.

Meski demikian, kata Wiratmaja, pembahasan ini masih terus dilakukan dan belum ada keputusan final. Masih ada kemungkinan SKK Migas digabung dengan Pertamina atau tidak berubah seperti sekarang. Pembahasannya juga masih harus menunggu revisi Undang-Undang (RUU) Migas di DPR.

SKK Migas menyatakan akan siap mengikuti apapun keputusan pemerintah mengenai nasib lembaganya ke depan. "Kami ikuti keinginan pemerintah. Jika memang akhirnya harus gabung Pertamina, holding energy atau menjadi Badan Usaha Milik Negara Khusus, kami siap. Yang penting kredibel dan jangan dijadikan bancakan," kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Elan Biantoro.

Sebenarnya, kata dia, SKK Migas sudah memiliki kajian sendiri mengenai kelembagannya, yakni menjadi lembaga yang kokoh seperti Bank Indonesia. Lembaga ini diusulkan langsung di bawah Presiden, mengingat sektor migas merupakan salah satu sektor yang strategis. Lembaga ini nantinya juga bisa menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya, untuk membantu permodalan Pertamina.

(Baca: SKK Migas Berpeluang Dilebur dengan Pertamina)

Di satu sisi, Pertamina lebih menginginkan opsi penggabungan dengan SKK Migas. Opsi ini akan membuat aset perseroan menjadi sangat besar, bahkan setara dengan dengan perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS), Chevron Corporation. Peringkat cadangan migas Pertamina akan naik dari 42 menjadi 24 dari seluruh perusahaan migas dunia.

Saat ini sebagai perusahaan migas nasional Pertamina hanya memiliki 10 persen cadangan migas nasional. Sisanya mayoritas dikuasai perusahaan asing di bawah pengawasan SKK Migas. Porsi ini masih sangat kecil dibandingkan perusahaan migas negara lain. Perusahaan minyak Thailand menguasai 30 persen cadangan migas di negaranya, Vietnam 31 persen, Malaysia 49 persen, Brasil 70 persen, Venezuela 92 persen, dan Arab Saudi 99 persen.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...