Investasi Semen Dibatasi, Produsen Sulit Tingkatkan Pendapatan

Safrezi Fitra
10 Februari 2015, 15:38
Semen Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Perindustrian berencana membatasi investasi semen

KATADATA ? Pembatasan investasi pabrik semen dinilai akan mengurangi potensi perusahaan dalam meningkatkan pendapatan. Sebab, permintaan semen diprediksi akan meningkat, terutama ketika dimulainya pembangunan infrastruktur.

Direktur Keuangan PT Semen Indonesia Tbk. Ahyanizzaman mengatakan konsumsi semen nasional mencapai 60 juta ton dan ekspornya sekitar setengah juta ton. Adapun kapasitas terpasang produksi di industri ini sekitar 60-70 juta ton, dengan utilisasi produksi yang sudah penuh saat ini. Tahun ini, permintaan semen diperkirakan naik 6 persen atau sekitar 3 juta ton.

Menurut dia, dengan pertumbuhan permintaan dalam negeri yang terus meningkat, perusahan semen harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Padahal biaya yang dikeluarkan untuk impor lebih mahal dari produksi dalam negeri. Perbandingannya, biaya produksi semen impor mencapai US$ 52 per ton atau setara Rp 700.000 per ton. Sedangkan produksi dalam negeri yang hanya Rp 450.000 per ton. 

"Bedanya (biaya produksi dalam negeri dan impor) Rp 250 ribu. Belum lagi tambah ongkos distribusi. Yaa sekitar 40 persen lah bedanya," kata dia saat dihubungi Katadata, Selasa (10/2).

Hal ini, kata dia, bisa membuat margin keuntungan perusahaan turun sekitar 2-3 persen. Mengingat, sebelumnya pemerintah juga memutuskan menurunkam harga produk Semen Indonesia Rp 3.000 per sak.

Dia menyampaikan, jika beban produksi makin meningkat bukan tidak mungkin perusahaan akan menaikan harga semen. Apalagi, jika permintaan meningkat sementara produksi menurun. Menurut dia, kenaikan harga 4-6 persen masih terbilang wajar.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...