Reksa Dana Global Emas Meningkat di Tengah Pandemi

Safrezi Fitra
9 Agustus 2020, 11:06
emas, reksa dana, covid-19, virus corona, bursa
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).

Data Badan Emas Dunia (WGC) menunjukkan reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas secara global, bertambah 166 ton pada Juli. Kepemilikannya pun meningkat, mencetak rekor ke level tertinggi baru 3.785 ton dalam tujuh bulan pertama 2020.

Emas secara luas dipandang sebagai jaminan terhadap percepatan kenaikan harga. "Sejak awal tahun ini, kekhawatiran atas dampak buruk pandemi COVID-19 telah mendorong aliran dana ke aset safe-haven (aset berisiko rendah) produk-produk investasi emas, terutama ETF emas," seperti dikutip Antara, Minggu (9/8).

Advertisement

Menurut WGC, pada akhir Juli, ETF emas global telah mengalami peningkatan arus dana masuk bersih selama delapan bulan berturut-turut. Hal ini membawa arus dana masuk bersih ETF emas menjadi sekitar 899 ton per tahun. Rekor ini melampaui pertumbuhan tahunan sebelumnya sebesar 646 ton sejak 2009.

ETF emas yang terdaftar di Amerika Utara mengalami arus masuk sebesar 118 ton pada Juli. Porsinya lebih dari 70% arus masuk bersih bulanan secara global. Sementara ETF emas yang terdaftar di Eropa, Asia dan kawasan lainnya masing-masing meningkat sebesar 40 ton, 4,9 ton dan 3,4 ton.

Harga emas yang mencapai rekor tertinggi pada akhir Juli, membuat aset-aset yang dikelola ETF emas dan produk serupa mencapai 239 miliar dolar AS.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement