Hasil Survei: 79% Masyarakat Percaya Jokowi Mampu Tangani Krisis

Image title
9 Agustus 2020, 17:55
krisis ekonomi, jokowi, resesi, relokasi pabrik, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.

Mayoritas masyarakat percaya Presiden Joko Widodo alias Jokowi mampu menangani krisis ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona. Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan 79% responden percaya kemampuan Jokowi.  

Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan dalam survei yang bertajuk “Ekonomi Covid-19 dan Persepsi Publik tentang Investasi” hanya 20% responden yang menyatakan tidak percaya Jokowi mampu menangani krisis ekonomi saat ini. Sedangkan sisanya tidak memberikan jawaban.

Advertisement

“Ini adalah modal penting bagi Presiden Jokowi, terutama karena warga menilai ekonomi Indonesia terus memburuk,” ujar Saidiman dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu (9/8).

Survei ini dilakukan pada rentang waktu 29 Juli hingga 1 Agustus 2020 dengan mengambil sampel secara acak melalui telepon dengan melibatkan 1.203 responden. Batas kesalahan (margin of error) dari survei ini hanya berkisar pada 2,9%.

Temuan lain dalam survei ini yakni menunjukkan kenaikan stabil dukungan terhadap Presiden Jokowi dalam tiga bulan terakhir. Pada survei 20-22 Mei, tingkat kepercayaan pada kemampuan Presiden Jokowi menangani krisis ekonomi sempat turun menjadi 69%. Namun setelah itu secara perlahan tingkat kepercayaan tersebut terus menanjak.

Tak hanya itu, 87% warga Indonesia menganggap kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Padahal di akhir Juni, persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi lebih buruk adalah 72%.

Di sisi lain, Saidiman menjelaskan, survei ini menunjukkan persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk mencapai 69%. "Lalu hampir tidak ada perubahan dibandingkan akhir Juni tahun ini, ketika angkanya mencapai 70%," kata dia.

Sementara itu, Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menjelaskan survei persepsi terkait dengan permasalahan ekonomi saat pandemi sangat tergantung dari subjektivitas masyarakat. Responden yang merupakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan cenderung menilai kinerja pemerintah buruk, sedangkan responden yang pekerjaannya tidak terdampak akan menilai baik.

Hal ini tercermin pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mengungkapkan perbedaan kepercayaan antara kinerja Presiden Jokowi dengan kinerja Pemerintah Pusat. Selain itu, jawaban dari responden pun dipengaruhi oleh minimnya sosialisasi terhadap kebijakan-kebijakan penanganan wabah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement