Cek Fakta: Antibodi Menurun Setelah Vaksin Covid-19

Safrezi Fitra
21 April 2021, 02:57
Vaksin, vaksin virus corona, covid-19, vaksin covid-19, virus corona, vaksinasi, antibodi vaksin
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Vaksin Virus Corona
GNI: Keliru
 

Beberapa waktu lalu media sosial diramaikan informasi berisi grafik antibodi usai divaksin Covid-19. Dalam keterangan grafik disebutkan antibodi menurun beberapa hari setelah suntikan vaksin pertama.

Gambar tangkapan layar sebuah pesan berantai yang berisi grafik yang diklaim sebagai grafik antibodi usai vaksinasi Covid-19. Dalam keterangan grafik disebutkan antibodi setelah vaksin mulai kelihatan pada hari ke-7 dan puncaknya di hari ke-10. Kemudian turun hingga hari ke-28.

Advertisement

"7 hari setelah vaksin, antibodi menurun. Jadi disarankan untuk stay at home. Itulah sebabnya seseorang bisa terkena Covid beberapa hari sebelum vaksin kedua, karena antibodi mendekati nol," seperti dikutip dalam penjelasan grafik yang beredar tersebut.

antibodi vaksin

Informasi berupa grafik dan keterangannya ini berpotensi menimbulkan salah persepsi. Bahkan banyak yang menyimpulkan tubuh lebih rentan terpapar virus Covid-19 setelah disuntik vaksin.

Dalam keterangan gambar tersebut tertera logo Good Health dan Greenvit International. Dalam laman greenvit.co.id disebutkan Good Health adalah perusahaan pembuat produk-produk kesehatan. Perusahaan asal Selandia Baru yang mengklaim sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun ini memiliki jaringan distribusi di sejumlah negara, seperti Kanada, Tiongkok, Hong Kong, Korea, Belanda, Amerika Serikat, hingga Indonesia.

Sementara sumber grafiknya disebutkan berasal dari laman vaccine-safety-training.org. Sebuah laman pembelajaran daring (E-learning) tentang dasar-dasar keamanan vaksin milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penelusuran Fakta

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr RA Adaninggar, SpPD mengatakan sumber grafik tersebut memang berasal dari WHO pada 2006. Namun, bukan grafik yang menunjukkan antibodi setelah vaksin Covid-19, melainkan respons imun secara umum setelah divaksin cacar air, pneumokokus, dan meningitis.

Dia pun menjelaskan respons imun primer muncul setelah tubuh pertama kali terinfeksi virus atau mendapatkan vaksinasi suntikan pertama. Dari sini akan terbentuk sel plasma, antibodi dan sel memori.

Sementara respons imun sekunder terjadi saat tubuh terinfeksi virus untuk kedua kali atau menerima suntikan vaksin dosis kedua. Karena sudah punya sel memori, jadi sel plasma dan antibodi bisa lebih cepat dan lebih banyak terbentuk.

Menurutnya, selama seseorang belum terinfeksi virus kedua kali, atau menerima vaksinasi dosis kedua, kadar antibodi akan kembali turun. Tetapi selama sel memori masih ada, ini tidak masalah karena masih menghasilkan antibodi jika terinfeksi lagi.

"Jadi bukan berarti saat antibodi turun rentan infeksi," kata Spesialis Penyakit Dalam yang akrab disapa Ning, seperti dikutip dalam akun instagramnya.

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement