Tangkuban Perahu: dari Cerita Rakyat sampai Pilihan Wisata

Siti Nur Aeni
10 Juni 2021, 15:03
Tangkuban perahu, gunung tangkuban perahu, legenda tangkuban perahu, tangkuban perahu volcano eruption, tiket wisata
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.
Warga berwisata di area Kawah Ratu Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). Wisatawan dari sejumlah daerah memadati kawasan wisata alam Tangkuban Parahu untuk mengisi libur hari ketiga Idul Fitri 1442 Hijriah.

Tangkuban perahu merupakan salah satu gunung yang berada di Provinsi Jawa Barat. Gunung ini berada di kawasan Lembang tepatnya di Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang ikonik dan banyak orang merasa penasaran untuk datang ke tempat ini.

Pesona Tangkuban Perahu mampu membuat siapa saja penasaran untuk datang berkunjung, dari wisatawan lokal hingga turis asing. Mereka yang datang berkunjung banyak yang penasaran dengan gunung legendaris yang ceritanya sudah sangat terkenal. Namun ada juga yang penasaran ingin melihat langsung keindahan tempat ini.

Advertisement

Legenda Tangkuban Perahu

Legenda atau cerita rakyat dari gunung ini sudah sangat terkenal seantero negeri. Cerita rakyat inilah yang membuat gunung ini menjadi sangat terkenal. Masyarakat sekitar percaya gunung ini muncul karena adanya cerita rakyat Sangkuriang. Sangkurang jatuh cinta dengan ibunya sendiri yang bernama Dayang Sumbi atau Rarasati. Dayang Sumbi tidak ingin dinikahi anaknya sendiri. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Dayang Sumbi kemudian mengajukan beberapa syarat.

Dayang Sumbi meminta dibuatkan sebuah telaga dan perahu dalam waktu hanya satu malam dan Sangkuriang pun menyanggupi. Sayangnya Sangkuriang gagal, syarat tersebut tidak dapat dipenuhi. Hal tersebut membuat Sangkuriang marah besar dan kemudian menendang perahu yang sudah dibuatnya. Perahu tersebut kemudian mendarat dengan posisi terbalik dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu yang hingga saat ini dapat kita nikmati keindahannya.

Cerita tersebut tentu saja hanyalah cerita rakyat yang kebenarannya tidak ada yang bisa membuktikannya. Namun cerita tersebut menjadikan tempat ini memiliki daya tarik tersendiri. Cerita tersebut juga merupakan kearifan lokal yang harus terus diketahui oleh seluruh generasi.

Aktivitas Tangkuban Perahu Volcano Eruption

Erupsi Gunung Tangkuban Perahu
Erupsi Gunung Tangkuban Perahu (ANTARA FOTO/Dok PVMBG)

 

Gunung Tangkuban Perahu sebenarnya merupakan gunung aktif. Pada tahun 2019 pernah terjadi letusan dari gunung ini. Beberapa letusan yang pernah terjadi di gunung ini tercatat mulai 1829. Letusan yang terjadi di gunung ini cukup jarang setelah letusan kemudian gunung ini mengalami fase istirahat yang cukup lama yakni sekitar 30 – 70 tahun sebelum akhirnya terjadi letusan yang cukup besar. Letusan tahun 2019 tidak besar, dan pernah terjadi di 2004.

Hingga saat Direktorat Vulkanologi Indonesia masih intensif mengawasi pergerakan dari gunung ini. Tahun 2005, Pusat Vulakonologi dan Mitigasi Bencana Geologi Daerah (BMKG) sudah melakukan pemetaan di kawasan rawan bencana yang ada di daerah Gunung Tangkuban Perahu.

Pengelompokan tersebut berada di beberapa radius mulai 1 km, 5 km, dan radius yang berpotensi terdampak lahar pijar, hujan abu, atau lontaran batu saat gunung ini mengalami letusan. Pengelompokkan tersebut akan membuat evakuasi dan pengawasan yang dilakuakan lebih mudah dan tepat.

Wisata Gunung Tangkuban Perahu

Terlepas dari legenda dan aktivitas vulkanik, Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Jika kamu berminat mengunjungi tempat wisata ini, ada beberapa tips berwisata di Tangkuban Perahu yang dapat kamu perhatikan, antara lain:

1. Sewa Tour Guide

Sangat disarankan menyewa jasa pemandu wisata atau tour guide. Sebenarnya tidak ada kewajiban menggunakan tour guide, jika kamu menyewa tour guide kamu akan lebih mudah untuk menyusuri tempat ini.

2. Membawa Jaket

Dari namanya, Gunung Tangkuban Perahu, tempat ini sudah pasti memiliki suhu yang sangat rendah. Maka dari itu, ketika datang berlibur di tempat ini, jangan lupa untuk membawa jaket, sweater, atau pakaian berbahan tebal lainnya agar kamu tidak menggigil.

4. Kenakan Sepatu Boot

Sepatu boot akan membuat kamu lebih leluasa, karena kontur tanah pegunungan yang tidak rata terkadang membuat banyak wisatawan merasa tidak nyaman berjalan di tempat tersebut. Namun, jika tidak memiliki sepatu boot, kamu boleh menggunakan sandal gunung, sepatu gunung, atau alas kaki lainnya yang membuat kamu nyaman berkeliling di lokasi wisata tersebut.

4. Gunakan Masker Wajah

Kawasan ini memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi. Aroma belerang yang sangat menyengat terkadang membuat kurang nyaman. Oleh sebab itu sangat disarankan menggunakan masker wajah saat berada di lokasi ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement