SIkap Tiongkok Soal Afganistan dan Kekhawatiran Aksi Terorisme

Safrezi Fitra
20 Agustus 2021, 16:59
afganistan, afghanistan, tiongkok, taliban, konflik
ANTARA FOTO/REUTERS/Saeed Ali Achakzai/aww/cfo
Warga tiba dari Afganistan berjalan menuju titik penyebrangan Friendship Gate di kota perbatasan Pakistan-Afganistan, Chaman, Pakistan, Kamis (19/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Saeed Ali Achakzai/aww/cfo

Tiongkok secara terbuka menerima Taliban sebagai penguasa Afganistan dan meminta Taliban untuk membentuk pemerintahan baru yang inklusif dan damai. Beijing juga mendorong dunia untuk mendukung transisi pemerintahan baru di Afghanistan bukannya menekan dan mengucilkan Taliban.

"Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbingnya ke arah yang positif daripada memberikan lebih banyak tekanan," yang akan kondusif untuk menstabilkan situasi, ujar Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/8).

Advertisement

Sebagian analis menilai Tiongkok memiliki kepentingan ekonomi yang cukup besar di Afganistan. Menurut perkiraan, Afganistan memiliki cadangan sumber daya alam terbesar di dunia yang belum dieksploitasi seperti tembaga, batu bara, kobalt, merkuri, emas, dan lithium. Nilainya diprediksi lebih dari US$ 1 triliun.

Meski begitu Tiongkok juga memiliki kekhawatiran akan kembalinya teror kelompok ekstrimis Islam di Afganistan. Pejabat anti-terorisme Tiongkok pernah menuding Taliban mendukung kelompok militan Uighur yang mereka tuduh merencanakan ribuan serangan di Tiongkok sejak 1990-an.

Tiongkok mengaitkan beberapa serangan fatal pada tahun 2000-an dan 2010-an. Termasuk di antaranya insiden di luar Lapangan Tiananmen di Beijing pada 2013, serta kasus penusukan stasiun kereta api di kota selatan Kunming setahun setelahnya. Dalam insiden ini kelompok pemberontak Uighur yang disebut Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) dianggap berada di belakangnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement