10 Alat Musik Tradisional Indonesia serta Daerah Asalnya

Image title
24 Agustus 2021, 19:13
Ilustrasi seorang seniman tradisional asal Nusa Tenggara Timur yang sedangmempersiapkan alat musik tradisional Sasando
Kemenparekraf/Shutterstock/Fotone Agus
Ilustrasi seorang seniman tradisional asal Nusa Tenggara Timur yang sedangmempersiapkan alat musik tradisional Sasando

Ragam budaya Indonesia menghasilkan berbagai kesenian yang dapat dinikmati oleh masyarakat, salah satunya musik tradisional. Dalam modul yang ditulis oleh Hanun Adhaninggar dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pengertian musik tradisional dalam adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu dan keberlangsungannya dilakukan dengan pewarisan secara turun temurun.

Sedyawati dalam buku Kebudayaan di Nusantara: Dari Keris Tor-Tor sampai Industri Budaya menjelaskan bahwa musik tradisional dimainkan menggunakan alat musik tradisional yang dibuat oleh masyarakat lokal. Dari cara memainkan, alat musik tradisional dapat dibedakan menjadi alat musik perkusi (pukul), alat musik tiup, alat musik petik, dan alat musik gesek.

Dari segi penampilan, banyak bentuk alat musik tradisional Indonesia yang mendapatkan pengaruh budaya dari Barat maupun dari daerah Asia lainnya. Hal ini terjadi karena akulturasi budaya sehingga berperan dalam perkembangan alat musik tradisional di beberapa daerah di Indonesia.

Alat musik tradisional memiliki berbagai karakteristik yang sangat unik. Hal ini dapat dilihat dari bahan, warna suara, tangga nada yang digunakan, dan fungsinya dalam masyarakat. Beberapa contoh alat musik tradisional Indonesia dapat dipahami melalui penjelasan berikut.

1. Sasando

Sasando adalah alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan kedua tangan. Sasando memiliki jumlah dawai atau senar yang berbeda, ada yang berjumlah 28 dan juga ada yang berjumlah 58 senar.

Sasando terbuat dari bambu sebagai wadah resonansi yang dikelilingi dengan bantalan kayu untuk menahan senar. Saat ini, Sasando dikembangkan menggunakan listrik, sehingga meski alat musik ini masuk dalam kategori tradisional namun dapat mengikuti perkembangan jaman yang semakin modern.

2. Tifa

Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Timur Indonesia. Tepatnya dari daerah Papua dan Maluku. Tifa memiliki bentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul. Ada beberapa jenis tifa, yaitu jenis jekir, potong, dasar, dan bas.

Umumnya, tifa digunakan saat upacara adat, pertunjukan musik, dan mengiringi tarian tradisional. Secara bentuk, ada sedikit perbedaan antara tifa Maluku dan tifa Papua. Di daerah Maluku, tifa memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sedangkan di daerah Papua, bagian tengah tifa dibuat lebih melengkung, serta terdapat pegangan pada bagian tengah tifa.

3. Gamelan

Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik tradisional khas Indonesia yang dimainkan secara bersamaan. Gamelan terdiri dari gong, kenong, gambang, saron, celempung, dan alat musik pendamping lainnya.

Ada beragam jenis gamelan dari Pulau Jawa dan Bali. Tak hanya di Indonesia, gamelan juga telah lama dikenal oleh mancanegara. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada menyelenggarakan pendidikan seni gamelan.

UNESCO telah mengakui gamelan sebagai warisan budaya sejak tahun 2014. Dalam falsafah masyarakat Jawa, harmonisme irama musik gamelan melambangkan keselarasan hidup. Pada zaman dahulu, masyarakat percaya bahwa gamelan dapat digunakan untuk memanggil dewa-dewa yang menguasai daratan Jawa.

4. Tatabuang

Tatabuang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini berasal dari daerah Lamanole, Flores Timur. Masyarakat Lamanole memainkan tatabuang dengan dua cara, yaitu dengan cara digantung atau diletakkan di pangkuan sang pemain. Pembuatan alat ini yaitu menggunakan kayu sukun yang bagian tengahnya dihilangkan sebagai wadah resonansi.

5. Bangsi Alas

Bangsi Alas adalah alat musik tradisional dari daerah Alas, Kabupaten Aceh Tenggara. Alat ini dimainkan dengan cara ditiup dan terbuat dari bambu. Menurut situs web pemerintah Aceh, pembuatan bangsi alas dipercaya oleh masyarakat sekitar ada kaitannya dengan orang yang meninggal dunia di kampung/desa tempat bangsi alas dibuat.

Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Bangsi yang hanyut nantinya akan diambil oleh anak-anak. Kemudian bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya.

6. Arbab

Arbab adalah alat musik tradisional yang berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab digunakan dalam acara hiburan rakyat, seperti pasar malam. Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu arbab (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock). Arbab terbuat dari bahan tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai. Sekarang, alat musik ini jarang dijumpai dan diperkirakan sudah mulai punah. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...