Mengenal 4 Jenis Daun Bawang dengan Keragaman Manfaat dan Rasa
Khazanah bahan bumbu dapur di Indonesia sangatlah beragam. Dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasan dalam bumbu dapur sehingga bila berwisata selalu ada cita rasa yang berbeda dan memperkaya resep dapur nusantara. Sehingga olahan bumbu di masing-masing daerah bisa berbeda dan saling melengkapi satu sama lain.
Salah satu bahan bumbu dapur yang paling sering digunakan adalah daun bawang. Tidak hanya sebagai penambah rasa, daun bawang juga bisa mempercantik makanan lewat warna hijau daunnya. Rasanya yang khas membuat daun bawang menjadu primadona dalam setiap sajian makanan.
Daun bawang memiliki beberapa varian. Ada varian yang masuk dalam rumpun daun, yang juga berfungsi sebagai bumbu dapur dengan kekayaan gizi di setiap helai batang daunnya. Berikut empat jenis daun bawang yang bisa ditemukan di pasaran dengan, sebagaimana yang dilansir dari Sariagri.id:
1. Daun Bawang
Jenis daun bawang ini paling umum dan mudah ditemukan di pasaran. Secara struktur dan ciri paling mudah dilihat yaitu memiliki warna hijau, batang berwarna putih dan akar berserabut. Daun dan batang daun bawang dapat digunakan untuk berbagai jenis masakan. Bagian batang memiliki rasa manis, sedangkan bagian hijaunya lebih lembut, segar tetapi sedikit menyengat.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.
Di meja makan, daun bawang bisa ditemukan di antaranya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sup, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto. Selain itu Anda bisa menggunakannya sebagai tambahan bumbu pada tumisan, atau bumbu semur dan hidangan lainnya. Sehingga rasanya akan semakin menggoda perut Anda untuk segera mencicipi.
2. Daun Bawang Prei
Varian daun bawang prei memang tidak sebanyak daun bawang sebelumnya. Varian yang dikenal dengan nama Allium ampeloprasum atau Allium porrum ini masuk dalam golongan genus Allium yakni keluarga bawang.
Apabila dirasakan secara lebih mendetail, rasanya mirip dengan bawang bombai, tetapi kurang tajam. Banyak digunakan dalam masakan Eropa. Biasanya ditumis dalam mentega hingga layu sebelum dicampur bersama masakan lain.
Ketenaran daun bawang prei membuatnya menjadi salah satu komponen yang penting dalam masakan Prancis antara lain vichyssoise (sup sedap dengan kentang dan bawang prei), dan juga sup Skotlandia seperti bubur Scottish dan cock-a-leekie.
Selain itu pamor bawang prei membuatnya menjadi salah satu sayuran nasional negeri Wales. Serupa dengan bawang bombai, tetapi kurang tajam. Banyak digunakan dalam masakan Eropa. Biasanya ditumis dalam mentega hingga layu sebelum dicampur bersama masakan lain.
Daun bawang prei tidak mudah ditemukan di Indonesia. Tumbuhan ini banyak terdapat di negara sekitar Laut Hitam, Laut Adriatik, dan Laut Tengah dari Portugal sampai Mesir dan Rumania. Di Rusia dan Ukraina dianggap invasif, kecuali di Crimea, sebagai tumbuhan asli. Juga merupakan tumbuhan asli di Etiopia, Uzbekistan, Iran dan Irak. Serta beberapa negara Eropa dan Amerika Selatan.
Hal yang perlu diperhatikan adala ada perbedaan jenis daun bawang prei dengan daun bawang lainnya. Secara ukuran daun bawang prei memiliki diameter hingga dua inci dengan tinggi hingga 10 inci. Adapun akarnya berwarna putih dan berbentuk silinder, dan sayurannya bersahaja dan rasanya ringan.
Selain itu, dalam setiap helai daun bawang prei rendah kalori tetapi tinggi vitamin C dan zat besi dan dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk hidangan kacang dan pasta. Daun bawang prei juga dapat dihaluskanuntuk sup kentang-daun bawang yang sempurna.
3. Lokio
Varian jenis ini juga dikenal dengan bawang batak. Nama bawang Batak digunakan dalam masakan khas Batak, salah satunya arsik. Tapi seiring dengan berkembangnya zaman, bawang Batak atau Lokio ini juga digunakan pada masakan lainnya, seperti untuk menumis ayam, ikan, atau daging.
Lokio memiliki daun yang terlihat seperti bilah dan dapat tumbuh setinggi dua kaki. Tanaman ini tersedia sepanjang tahun dengan bunga runcing berwarna merah muda keunguan, yang dapat dikonsumsi seperti bagian tanaman lainnya. Lokio mengandung banyak vitamin, termasuk A dan C serta kalium dan kalsium. Lukio banyak digunakan di restoran mewah di dunia.
Secara aroma, lokio memiliki rasa yang serupa dengan bawang putih dan bombay. Namun, biasanya banyak orang masih menggunakan bawang-bawangan lain seperti bawang merah, putih, dan bombay saat memasak lokio. Hal ini karena aroma lokio tidak sekuat bawang-bawang tersebut.
4. Kucai
Kucai yang memiliki nama istilah latin Allium Tuberosum Rottler. Secara tekstur, kucai memiliki daun berukuran kecil memanjang dan berwarna hijau terang. Sayuran hijau ini memiliki nama lain, yakni chinese chives. Konon nama itu berasal dari tempat ditemukannya. Dalam catatan sejara, para masyarakat Tiongkok mulai memasak kucai sejak 3000 tahun lalu atau di masa Dinasti Chou 1027-256 SM.
Dalam bentuk dan aroma daun kicai lebih mirip bawang putih. Aromanya cukup menyegat dan tajam. Biasanya kucai dicincang lalu dimasukkan dalam resep masakan Cina seperti tumisan. Namun seiring berjalannya waktu, kucai mulai digunakan dalam masakan Jepang.
Demikianlah empat jenis daun bawang putih yang beragam rasa, dan manfaat untuk rasa serta kesehatan.