Tak Hanya Bersih, PLTS Atap Bisa Serap 120 Ribu Tenaga Kerja
Kementerian ESDM mengungkapkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap selain bersih, juga dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional. Setidaknya dengan hitungan pengembangan kapasitas PLTS Atap sebesar 3,6 Gigawatt (GW), dapat menyerap tenaga kerja hingga 120 ribu orang.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini pemerintah tengah menggenjot minat investasi pada PLTS Atap. Salah satunya dengan merevisi aturan mengenai pemanfaatan PLTS atap terkait perhitungan transaksi ekspor-impor listrik dengan PLN.
Revisi aturan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan PLTS Atap lebih cepat. Karena dampaknya cukup besar bagi perekonomian. "Misalkan untuk 3,6 GW bisa menyerap tenaga kerja 120 ribu orang. Bisa menjerat investasi sekitar Rp 45-60 triliun," kata Dadan dalam bincang-bincang secara virtual bersama Katadata.co.id, Jumat (25/6).
Revisi aturan ini menjadi penting, mengingat banyak sektor industri yang mulai melirik pengembangan PLTS atap. Dadan mencontohkan Coca Cola Amatil Indonesia yang telah membangun panel surya berkapasitas 7,2 megawatt (MW) di pabriknya, Cikarang Barat, Jawa Barat.
Di samping itu, pasar global saat ini juga mulai fokus pada produk hasil industri yang memiliki jejak karbon yang rendah atau green product. Artinya proses produksi dari industri harus bersumber pada energi bersih.