Aturan Holding Jadi Sentimen Positif Saham BUMN Tambang

Miftah Ardhian
17 November 2017, 19:21
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata

Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Aturan ini menjadi dasar pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertambangan. Informasi ini dinilai menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham emiten BUMN tambang.

Inalum akan menjadi holding BUMN pertambangan membawahi tiga emiten BUMN tambang, yakni PT Antam (Persero) Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., dan PT Timah (Persero)Tbk.A nalis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan berita adanya holding ini memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar.

"Saat ini (harga saham 3 BUMN tambang) mengalami kenaikan. Menurut saya (holding) ini positif, karena Inalum sangat capable di industri pertambangan," ujarnya. (Baca: Lapor Jokowi, Inalum Mampu Beli Saham Freeport Setelah Jadi Holding)

Terdapat beberapa keuntungan adanya pembentukan holding ini, diantaranya perusahaan tambang bisa lebih efisien dalam menjalankan bisnisnya, dapat memaksimalkan kinerja, dan leluasa melakukan ekspansi bisnis. Namun, terdapat juga kelemahannya, yakni emiten tambang harus mencari proyek secara mandiri dan mencari sumber pendanaan sendiri tanpa bantuan pemerintah.

Meski begitu, kelemahan ini tidak berpengaruh terhadap pergerakan saham emiten-emiten BUMN tambang tersebut. Hal ini terlihat dari perspektif analisis teknikal pergerakan sahamnya. Untuk Antam, terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan jangka pendek di level Rp 725. Untuk, PT Timah, terlihat pola bullish tri star doji candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan jangka pendek di level Rp 945.

Kemudian, untuk Bukit Asam, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan jangka pendek dan menengah di level Rp 12.075 dan Rp 13.975.  "Selama kinerja fundamental emiten BUMN tambang tersebut bagus dan memiliki prospek yang positif ke depannya, maka para pelaku investor akan mengapresiasinya," ujarnya.

(Baca: Pembentukan Holding Jadi Kunci Pemerintah Konsolidasikan BUMN)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...