Defisit Anggaran Masih Rendah, Kemenkeu Tak Berniat Ijon Utang

Desy Setyowati
15 November 2017, 16:37
Kementerian Keuangan
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Keuangan menyatakan belum berencana mencari utang 2018 lebih awal (ijon) untuk menambal defisit anggaran tahun ini. Alasannya, defisit anggaran tahun ini diperkirakan masih sesuai target tahun ini.

Data Kemenkeu mencatat defisit anggaran per Oktober 2017 baru mencapai 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sementara target pemerintah, defisit anggaran tahun ini dipatok tidak lebih dari 2,67 persen terhadap PDB.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Kemenkeu Risiko Robert Pakpahan mengatakan defisit anggaran tahun ini diproyeksikan masih sesuai sebesar Rp 362,9 triliun. Proyeksi ini lebih rendah dibanding yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 397,24 triliun.

Oleh karena itu, menurut dia tidak ada hal mendesak untuk mengambil utang lebih awal atau pre-funding untuk belanja di awal 2018. Apalagi, Sisa Anggaran Lebih (SAL) sudah mencapai Rp 72 triliun saat ini. (Baca: Pemerintah Jaga Belanja Negara, Defisit Anggaran Baru 2,2% Per Oktober)

"Buat apa ijon (pre funding)? Outlook defisit kan kami yakin bisa di-maintain di 2,67 persen," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (15/11).

Dia menjelaskan pemerintah telah menyiapkan strategi utang yang akan dilakukan ke depannya. Strateginya adalah dengan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing (valas) campuran, yakni dolar Amerika Serikat (AS), Euro, dan Yen Jepang. Namun, surat utang berdenominasi rupiah masih akan tetap mayoritas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...