Penurunan Suku Bunga BI Bisa Jadi Stimulus Saham Sektor Riil

Miftah Ardhian
25 September 2017, 12:12
Bursa saham
Katadata | Arief Kamaludin

Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya BI 7-Days Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya sejak awal tahun ini. Kebijakan bank sentral Indonesia tersebut dinilai dapat menggairahkan penyaluran kredit ke sektor riil dan berdampak pada laju saham perusahaan di sektor tersebut.

Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas william Surya Wijaya mengatakan penurunan suku bunga acuan BI dapat menjadi pendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta mempercepat laju perekonomian khususnya di sektor riil. "Dalam jangka pendek pasti ada dampak dan selanjutnya dampak jangka panjang," ujar William saat dihubungi Katadata, Jakarta, Senin (25/9).

Meski begitu, dia menekankan stimulus ini tetap akan bergantung pada arahan investasi dan strategi masing-masing investor. Dengan adanya penurunan suku bunga BI, diharapkan emiten bisa mulai menggairahkan penyaluran kredit guna meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut dapat menjadi sentimen positif bagi investor.

Selain itu, penurunan suku bunga BI juga akan mempengaruhi pasar obligasi. Namun, hal ini tetap tergantung dari upaya perbankan menurunkan bunga depositonya. Dengan demikian, investor baru akan mencari instrumen investasi lain seperti ke pasar obligasi. Karena, jika penurunan tidak terlalu signifikan, faktor keamanan di perbankan masih menjadi kunci nasabah mengendapkan dananya. 

"Investor kan akan melihat return yang lebih menjanjikan, namun tanpa melupakan sisi keamanannya," ujar William. (Baca: Aksi Ambil Untung Buat Banyak Dana Asing Keluar dari Bursa Saham)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...